Ibu Profesional
Bunda Sayang
Level 8
Tantangan 10 Hari
Bunda Sayang
Level 8
Tantangan 10 Hari
Tantangan bunsay kali ini sebenarnya menjadi tantangan menarik
karena dalam keluarga kami sejak awal telah mengajarkan anak-anak untuk pandai
dalam mengelola dan memahami makna finansial tidak hanya sebagai kebutuhan
materi tetapi menjadi sarana bekal untuk akhirat nanti.
Sayang sekali, bersamaan dengan dimulainya tantangan ini,
keadaan mengharuskan saya jauh dari keluarga karena harus merawat ibu di rumah
sakit. Saya pun dengan berat hati melepaskan tantangan ini.
Qodarullah, seminggu kemudian ibu meninggalkan kami menghadap
Sang Khalik sehingga keluarga akhirnya menyusul saya ke kampung halaman. Namun
fokus tetap belum bisa terbagi untuk mengerjakan tantangan.
Belum selesai sampai di sini, saat sudah kembali ke Bogor,
giliran tubuh ini yang meminta perhatian. Namun saya merasa sayang jika harus
melepaskan tantangan ini. Kembali saya pompa semangat untuk merapel laporan
dari catatan-catatan kecil interaksi saya dengan anak-anak yang sempat saya
buat baik saat berkabung maupun sakit. Alhamdulillah selesai juga di saat-saat
terakhir.
Buat kami, kami tak ingin menghabiskan hidup hanya dengan mengejar
materi. Kami juga perlu waktu untuk membekali dalam urusan ukhrowi. Karena itu,
dengan jumlah anak yang tidak sedikit, kami berusaha menerapkan ajaran
Rasulullah bahwa anak dianggap dewasa jika sudah akil baliq. Maka saat itu anak
harus mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Meskipun hal tersebut
tidak secara mutlak dapat diterapkan dikarenakan anak-anak masih harus tinggal
di pesantren saat mereka usia SMP dan SMA sehingga tidak memungkinkan utuk
mandiri secara financial secara cepat. Namun setidaknya mereka sudah mengerti
apa yang harus dilakukan. Dan surprise ketika tahu bahwa apa yang telah kami
ajarka sejak kecil ternyata dipahami dan dilaksanakan oleh mereka dalam
keterbatasannya.
Sejak kecil kami membiasakan anak-anak untuk menabung, tidak
hanya menabung di dunia tetapi juga menabung di akhirat, misalnya saat mereka
ulang tahun, maka kami akan memberikan sejumlah uang dan mengajarkan pada
mereka untuk menyedekahkan debagai bekal di akhirat. Selain itu kami juga
mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah, jadi setiap
ada yang meminta sumbangan baik berupa kotak sumbangan di masjid atau yang
langsung dating ke rumah, atau bahkan orang yang bukan peminta tapi terlihat
membutuhkan pertolongan menurut mereka, maka mereka akan segera rebut meminta
uang untuk disumbangkan disamping uang mereka sendiri juga.
Untuk tabungan dunia, kami siapkan celengan, dari celengan beli
sampai yang bikin sendiri dari barang bekas. Selain itu kami jug membukakan
tabungan masing-masing di bank sebagai bentuk jaga-jaga untuk keperluan masa
depan mereka sendiri.
Selain itu, kami juga mengajarkan pada anak tentang
enterpreunership sejak dini dan mereka menikmati saat mereka berjualan baik di
rumah maupun di sekolah. Dari kegiatan itu, mereka juga bisa sekaligus belajar
memanage orang lain yakni teman-temannya yang membantu berjualan. Ternyata apa
yang kami tanamkan telah merasuk kedalam jiwa mereka. Si sulung saat pulang
dari pesantren bercerita bahwa dia bersama temannya telah bekerja sama untuk
berbisnis jilbab. Sementara ini masih di pesantren saja. Nanti setelah lulus
akan dikembangkan dalam bentuk online. Anak kedua juga telah berkali-kali
berusaha melakakukan bisnisnya sendiri baik online maupun offline. Meski tidak
semuanya berhasil baik, tapi dia bisa belajar dari apa yang telah dilaluinya.
Saat itu juga bisa menjadi pintu belajar bagi anak untuk untuk memperdalam ilmu
bisnisnya, dari mulai bagaimana mengatur modal, keuntungan, dll.
Kami juga mengajarkan jika mereka menginginkan untuk membeli
sesuatu di luar kebutuhan, mereka harus menabung untuk membeli barang tersebut
kecuali brang tersebut memang mereka butuhkan. Dari sini mereka belajar
membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dan meskipun anak kami 4 orang, kami
tidak membiasakan membelikan barang bersamaan, misalnya saat tahun ajaran baru
semua dibelikan tas dan sepatu baru, tetapi lebih melihat siapa butuh apa.
Semoga dengan pembelajaran sederhana terkait pengelolaan
keuangan yang telah kami lakukan dapat menjadi bekal mereka dalam mengarungi
kehidupan mereka di masa mendatang. Aamiin
***
#AliranRasa
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#AliranRasa
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial