Minggu, 30 Juni 2019

Game Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 5


Hari ini anak-anak ingin makan pizza. Mumpung mas belum balik ke Pesantren juga. 
Kami memanfaatkan jasa ojek online. Jarak terdekat pizza yang kami inginkan adalah di Cibinong, sekitar 9 km dari rumah. Lumayan jauh. Setelah bersepakat menu yang dipilih, kami pun memesan. Ongkos ojek tertera 17.000. Sambil menunggu pizza datang, kami ngobrol bersama. Saya mncoba menyentuh sisi emosional anak-anak dengan memberikan gambaran bahwa abang-abang ojek itu sering membelikan pelanggan berbagai macam makanan namun dia sendiri belum tentu pernah memrasakan makanan yang mereka beli itu. Bisa jadi mereka juga kadang ngiler melihatnya. Belum lagi kalau ada oranh yang nakal, sudah memesan ternyata dibatalkan, maka uangnya jadi lenyap begitu saja. Diluar dugaan, anak-anak sepakat memberikan tips dari uang mereka sendiri sebagai sedekah.
Saat menyiapkan uang untuk membayar pesanan+ongkir sebesar 305.000, saya bilang kalau habis ini jangan jajan lagi ya, uang mama sudah menipis. Eh, malah mas ngotot biar dia saja yang membayar pesanan pakai uangnya sendiri. 
Aku yang traktir, mah, katanya.
Dan sesaat sebelum adzan magrib, pesanan pun tiba. Uang sebesar 350.000 diberikan pada abang ojek tanpa minta kembalian. Si abang ojek pun sangat senang menerima bonus lebih dari 2 kali lipat ongkir sebenarnya.
Alhamdulillah, semoga kecerdasan emosi mereka terus tumbuh tanpa henti.

#hari5
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Gamel Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 4


Mbak udah balik ke Malang. Kakak kembali banyak mengambil alih tugas-tugas bantu mama. Euforia kegembiraan dalam bermain hayday bersama membuat hati mereka senang. 
Kakak membagi tugas bersama adik-adiknya. Misalnya dia yang mencuci dan menjemur, eonnie yang mengangkat jemuran dan merapikan gantungan baju, dan mas yang melipatnya. Pembagian tugas sangat fleksibel, bisa saling berganti bila ada yang berhalangan.
Perjanjian tak menggunakan hp sebelum jam 9 juga menjadikan mereka semangat. 
Sholat Dhuha tanpa dingatkan, sholat wajib juga lebih on time.
Kakak dan mas yang biasa gampang meledak juga lebih slowdown. Eonnie juga lebih bisa menahan suara kerasnya. Alhamdulillah, cerdas emosi, cerdas spiritual.

#hari4
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Game Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 3


Lebih dari 2 minggu, anggota rumah kami lengkap. Hari ini, Mbak harus kembali ke Malang melanjutkan kuliahnya. Berasa ada yang kurang meskipun masih ada 4 anak lagi di rumah. 
Mbak sudah 19 tahun. Kadang kami sebagai orang tua lupa kalau anak-anak sudah besar, sudah dewasa. Masih suka menganggap mereka anak-anak terus. Saya sangat tersentil pas ada senin ceria bersama Bunes yang bahas masalah gadget dan medsos dalam keluarga. Saya suka khawatir dengan mbak yang saya anggap berlebihan dalam bergadget. Bunes bilang, usianya sudah 19 tahun, sudah dewasa. Serahkan pada Allah. Degg..!!! Saya langsung nyessss...!!!
Sejak itu saya ajak ngobrol Mbak bahwa dia sudah dewasa. Ayah mama hanya bisa membimbing dan menunjukkan jalan, soal pilihan yang diambil, mbak harus siap dengan segala konsekuensinya. Selebihnya saya serahkan sama Allah, banyak berdoa. Hari ini saya bersyukur. Mbak ternyata sudah banyak mengurangi aktifitasnya bergadget. Apalagi ada debay kesayangan yang menyibukkan dirinya. Sisi keibuannya muncul. Tanpa disuruh, ia mau gantiin popok adik yang pup, bahkan bisa mandiin juga. 
Dalam project ini, mbak juga yang paling antusias memperlancar bahasa Inggrisnya.
Satu lagi sisi baiknya juga muncul. Masak. Saya kasih kesempatan dia menyiapkan masakan sendiri. Dan masya Allah, masakannya sedaaap. Ternyata yang nurun kedua neneknya pintar masak itu si mbak. 
Dan pas perjalanan mengantar dia balik ke Malang, dia bersama adik-adiknya sudah berbagi tugas masa depan. 
Nanti aku yang ngurus adik.
Aku yang bayarin spp nya, sahut kakak. 
Ah jadi terharu.
Semoga Allah merahmati kalian semua anak-anakku. Cerdas intelektual, Cerdas emosi.

#hari3
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Game Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 2


Rumah dengan 5 anak itu luar biasa ramainya saat mereka berkumpul semua. Mbak yang kuliah di Malang, Kakak dan Eonnie yang biasa di rumah, Mas yang di pesantren, dan sekarang bertambah dengan baby Hanum. Kadang mereka rukun dan bermain bersama. Namun seringnya menjadi riuh karena kejailan salah seorang anak. Begitulah setiap hari. Kakak dan Mas terkadang tidak bisa mengendalikan emosinya. Maka tak jarang jeritan-jeritan atau tawa ngakak memenuhi rumah.
Melalui game ini saya mencoba menanamkan bahwa bagaimana pun seringnya mereka saling menjahili, mereka adalah saudara. Suatu saat nanti ketika orang tua sudah tidak ada, mereka akan saling membutuhkan dan harus saling membantu.
Saya pun tersenyum saat melihat kakak yang biasanya kurang sabar, dengan senang hati mendampingi Mas yang baru ikut gabung dalam permainan. Dia juga ikut mengajak Eonnie buat bantu Mas. Ternyata di sisi kekurangsabarannya yang sering dia tunjukkan, dia juga bisa bersikap sabar. Apalagi Mas juga pernah bilang, kakak itu baik kok. Jadi saya yang harus memahami dan terus membimbingnya untuk meningkatkan rasa sabarnya.
Makasih sayang, sudah buat mata mama terbuka. Mungkin selama ini mama terlalu menuntut kesempurnaan dari anak-anak mama, padahal kan manusia tak ada yang sempurna. Apalagi kalian masih anak-anak dan remaja baru dewasa. Masih perlu banyak bimbingan. Kali ini bukan hanya kalian yang belajar kecerdasan emosi, tapi juga mama.

#hari2
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Kamis, 13 Juni 2019

Game Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 1)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah sudah masuk tanggal 9 bulan Syawal 1415 H. 
Mohon maaf lahir batin ya para mama. Sudah pada kembali dari mudik atau masih di kampung halaman nih?
Tak terasa sudah tiba waktu belajar lagi di kelas bunsay. Saatnya membuat laporan lagi di game level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak.
Aslinya sih masih males banget masuk kelas. Masih menikmati kebersamaan bersama seluruh keluarga lengkap yang jarang dinikmati.
Lebaran tahun ini kami tidak mudik karena usia baby Hanum belum juga 3 bulan. Kasihan masih terlalu kecil untuk menempuh jarak jauh menggunakan mobil. Kalau mau naik kendaraan umum, lumayan juga costnya untuk bertujuh. 
Libur anak-anak yang lumayan panjang merupakan tantangan tersendiri di tengah kesibukan mengurus baby Hanum.
Mau nonton bareng, belum berani bawa baby. Mau jalan-jalan banyak mikirnya karena macetnyapasca Lebaran itu menyerang wilayah mana saja bahkan yang nggak biasa macet juga. Walhasil liburan banyak di rumah saja.
Tantangan berikutnya adalah menjauhkan anak-anak dari hp. 
Daan berusaha menyambungkan kesemuanya otu dengan materi bunsay kali ini. Jujur saya agak kesulitan menentukan ptojectnya begitu melihat indikator keberhasilannya. Bagi saya wow banget itu. Tentunya bukan sebuah pekerjaan yang mudah dan dalam waktu singkat bisa terlihat hasilnya. Apalagi anak sudah besar semua kecuali si baby Hanum. Jadi saya menemukan family projectnya secara tidak sengaja.
Liburan ini, saya membatasi penggunaan hp hanya di jam 9-11 pagi dengan syarat sudah beres kerjaan, tilawaah habis shubuh dan magrib, dan sholat dhuha. Dan anak-anak sedang senang bermain bersama di dunia maya yaitu Hay Day. Permainan lama sih dan saya pernah main pula di masa lalu tapi sudah lama tidak saya mainkan karena memang tidak mau waktunya habis buat game. 
Game ini bisa dimaknai positif dalam belajar berbisnis dan manajemen. Tapi baru tadi saya memaknai lagi game tersebut yakni bisa dijadikan sarana belajar bahasa Inggris juga serta bagaimana mau berbagi meskipun di dunia maya. Jadi project kali ini secara tidak langsung bisa mencakup beberapa kecerdasan sekaligus.
Maka saya mencoba memberanikan diri menetapkan family project kali ini dengan nama "Hey Day" yang merupakan plesetan dari Hay Day yang menjadi sarana project kami dan bermakna Bagaimana kita menyapa hari dan memaknainya dengan sesuatu yang berarti meskipun itu dalam bermain game.
Dalam project ini, selama liburan, kami akan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai kemampuan diawali dengan berbahasa Inggris selama bermain Hay Day karena permainan ini interaktif khususnya saat melakukan permintaan material. Hal ini guna meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Dan hasil sementara hari ini:
  1. semua happy berbahasa Inggris.
  2. Anak-anak juga lebih happy dalam menjalankan ibadahnya tanpa paksaan.
  3. Mereka happy saling membantu terutama pada saudaranya yang masih kurang level gamenya. Dan di dunia nyata pun lebih happy dalam saling membantu pekerjaan rumah tangga.
Alhamdulillah. Tinggal tunggu hasil besok.

#hari1 (sesuaikan)
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional