Selasa, 15 Desember 2020

Aliran Rasa Transcity Harmoni

Menikmati wisata di Transity itu nano-nano rasanya. Antara tak sabar dan deg-degan apakah bisa sampai ke hutan kupu-kupu yang jadi idaman sama harus berperang melawan sinyal dan tumpukan pekerjaan domestik yang tiada habisnya, ditambah jadwal si kecil yang sering kali bersamaan dengan pelaksanaan live wisata. Walhasil seringnya baru bisa nonton videonya keesokan harinya. Wisata kali ini benar-benar transisi buat saya untuk membiasakan diri dengan platorm FB yang jarang-jarang ditengokin dan hanya kenal posting dan baca postingan teman. Membiasakan diri juga agar lebih disiplin dengan jadwal. Berwisata di Transity juga membuat diri serasa lebih muda menikmati keseruan wahana. Bahkan saking semangatnya sampai gak sadar ikutan ngisi quis di Hotel Bahagia. Soalnya takut ada yang terlewat misi hotel asyik dan nanti tak bisa memasuki gerbang hutan kupu- kupu. Alhamdulillah, rasanya senang sekali ketika berhasil mengumpulkan 2 stamp yang menjadi persyaratan masuk gerbang hutan kupu-kupu. Berasa kuou-kupunya ikut menari di sekitarku. Semoga Allah memampukan saya dalam menjalani keseruan di hutan kupu-kupu nanti hingga akhir dan menjadikan saya benar-benar pribadi yang baru, tangguh, berdaya dan bahagia. #wisatawanhotelasyik #transcityharmoni #institutibuprofesional #aliranrasa

Jumat, 11 Desember 2020

Misi Petualangan 2

Terkadang orang suka bertanya, serius amat sih, belajar jadi orang tua aja sampai kuliah segala, memang apa yang dipelajari di IIP? Buat saya umur boleh saja mendekati uzur, tapi belajar tak pernah mundur. Banyak sekali yang saya pelajari dari perkuliahan IIP. Menjadi orang tua itu perlu ilmu agar tak salah dalam membersamai anak-anak. Tak ada kata terlambat untuk meraih sebuah kebaikan. Maka biar pun usia tak lagi muda, saya tetap bersemangat meraih kemuliaan menuntut ilmu menjadi orang tua. Biar pun anak sudah banyak yang berusia dewasa, apalagi kini ada yang balita, perkuliahan IP terasa semakin penting dalam meng upgrade diri yang fakir ilmu ini. Nilai-nilai dalam IP sejauh ini sejalan dengan prinsip yang dianut keluarga kami, salah satunya yaitu "diantaranya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat". Saat ini saya sedang menunggu jenjang perkuliahan Bunda Cekatan. Sementara ini saya belum berani mengambil peran yang strategis dalam kepengurusan baik dalam institut maupun dalam komunitas. Saya hanya mengambil peran supporting saja dalam kepengurusan Rumbel Bogogreen. Hal tersebut atas permintaan suami agar saya fokus pada keluarga khususnya dek Hanum yang sedang membutuhkan banyak perhatian dan energi disamping saya sedang menata ulang dan merintis pengembangan passion saya setelah resign. Namun karena nilai melayani yang senantiasa saya genggam membuat saya tak bisa begitu saja cuek dengan keberadaan komunitas. Sebisa mungkin saya tetap berkiprah meskipun pada saat-saat tertentu dengan berbagi pengalaman atau sedikit kebisaan yang saya miliki. Barangkali rasa memiliki itu sudah timbul dalam diri, ketika ada kebutuhan di IP yang kebetulan saya bisa, saya langsung merasa terpanggil. Sharing itu menjadi sesuatu yang menyenangkan buat saya. Bukan untuk menyombongkan diri tetapi lebih sebagai tanggung jawab sebagai insani untuk ikut mewarnai kebaikan. Barangkali apa yang saya lakukan hanya bernilai setitik debu dalam lautan pasir, tetapi Allah pun berjanji bahwa kebaikan sebesar biji zarah pun tak luput dari timbangan. Selama saya mengikuti komunitas, baru di IP inilah saya merasakan komunitas yang benar-benar menjaga adab dan menjunjung tinggi CoC. Kalau soal perbedaan, namanya juga banyak orang, asalkan tetap berpegang pada adab dan CoC yang berlaku di komunitas, perbedaan tidak menjadi masalah. Karena selalu ingin menjaga adab dan CoC, kebiasaan tersebut juga terbawa saat berkecimpung di komunitas lain. 3 B (benar, baik, bermanfaat) selalu menjadi kunci pertama dalam membagikan tulisan. Dan menjadi aneh serta gemas dengan kalimat "dari group sebelah" apalagi tulisan tersebut tanpa menyertakan sumber yang jelas. Saya melihat teman-teman di komunitas juga demikian, jadi langsung terasa chemistrynya. Bagaimana jika ada yang melanggar CoC? Sepengetahuan saya selama berkomunitas di sini, saya hampir tak menemukan teman yang dengan sengaja melanggar CoC. Jadi tugas kita jugalah sebagai teman untuk saling mengingatkan. Kalau ada yang sengaja melakukannya dan tak peduli saat diingatkan, itu artinya ia tak lagi sepemahaman dengan komunitas dan sebaiknya memilih komunitas lain yang sesuai dengannya. Dalam IP, member tak hanya bisa menerima tetapi juga harus bisa memberi dan melayani. Biasanya yang melanggar CoC memang dari awal sudah berniat mencari keuntungan dengan jejaring IP yang sangat luas. Sejauh ini tak ada masalah dalam penerapan CoC maupun adab dalam komunitas. Jadi makin tak sabar memasuki hutan kupu-kupu untuk meraup ilmu bunda cekatan. #PetualanganWahanaBananaboat #MisiPetualangan2 #WisatawanHotelAsyik #TranscityHarmoni #institutIbuProfesional

Minggu, 08 Maret 2020

IP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 10)

Hari ke 8 diskusi tentang seksualitas dibawakan oleh ceu Tika, ceu Desy, ceu Mety dan ceu Kian dengan mengusung tema Ketika anak bertanya seputar seksualitas. Wuah, tema yang pasti bikin kita suka terbengong-bengong buat yang masih punya anak usia balita ya. Anak-anak tuh kan suka banget bertanya yang di luar dugaan kita trus kita jadi bingung mau ngejawab apa. ntar kalau dijelasin detail takut ga paham, kalau dijelasin lain takut salah paham. Makanya kita sebagi ortu memang harus banyak belajar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang suka muncul dari anak-anak mungil kita khususnya. Kalau yang sudah besar kan lebih mudah menjawabnya kan.
Pertanyaan yang paling sering diajukan anak misalnya:
Bunda kenapa adik bayi ada dalam perut bunda, atau adik bayi berasal dari mana?
Haid itu apa sih Bun?
Bunda itu apa? KOk punya adik bayi beda sama kakak?( sambil nunjuk penis adik)


Bagaimana kita mengahadapi dan bersikap jika ada pertanyaan macam itu?
Yang musti dilakukan dulu jika anak bertanya adalah:
1. Bunda kudu tenang. Kenapa tenang, karena bisa jadi apa yang ditanyakan anak beda dengan apa yang ada dalam pikiran kita. Jadi kalau anak bertanya harus kita tanya balik apa yang dia maksudkan. kalau sudah sama persepsinya baru kita jawab.
2. Jawab pertanyaan anak dengan dengan jelas dan bahasa yang benar sesuai usia anak. Misal anak bertanya soal asal adik bayi ya nggak perlu juga kita jelaskan sesuai dengan ilmu biologi, pusying dia nanti.
3. Usahakan menamai segala sesuatunya dengan penamaan yang benar jangan pakai istilah sendiri misalnya penis jadi burung, kemaluan perempuan jadi memek, dsb karena bisa membuat anak jadi bingung. Lagi pula setiap penamaan kan ada maksudnya, misalnya kemaluan, kenapa namanya begitu, karena kalau terlihat itu harus malu.
4. Jika tidak tahu jawabannya maka jangan beri jawaban asal tapi minta waktu untuk mencari tahu. Bisa ngeles dulu lah.

Berikut contoh-contoh pertanyaan yang umum diajukan beserta jawabannya:

Dedek bayi asalnya dari mana?

Dalam tubuh bunda dan ayah ada benih untuk membuat adik bayi,kalau benih itu bertemu bisa menyatu menjadi adik bayi yang hidup dalam tubuh bunda. Atau bisa juga dedek bayi ditiitpin Allah dalam perut bunda.


Kenapa laki-laki perlu disunat?
Karena sunat/khitan adalah sunnah Rasulullah yaitu memotong kulit/kulup yang menutupi ujung kemaluan laki-laki. Salah satu tujuannya untuk membersihkan penis dari kotoran dan juga mempermudah untuk mensucikan najis.

Apa itu mimpi basah?
Mimpi basah adalah mimpi saat tidur dan ketika bangun celananya basah akibat cairan yang keluar dari kemaluan, tapi bukan pipis..
Saat baligh, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang mengakibatkan perubahan fisik dan psikis. Misalnya Penisnya bertambah besar dan bisa mengeluarkan cairan sperma/mani, kulit jadi lebih berminyak, bentuk tubuh juga berubah, mulai tertarik pada lawan jenis, dll. Ini sih jawaban untuk anak yang sudah lebih gedean ya. harus lebih detil krena pola pikirnya sudah mulai berkembang.

Kapan boleh menikah?
Menikah dibolehkan dan wajib dalam syariat Islam jika memenuhi persyaratan antara lain:
1. Telah matang jasmani dan rohani
2. siap mental
3. mampu membiayai kebutuhan rumah tangganya
4. mencegah perzinahan

Hal yang perlu dihindari:
1. Bersikap tegang dan emosional dalam menjawab pertanyaan anak
2. Jangan pernah menjawab, Ih kepo deh, atau kan kamu masih kecil, dan sejenisnya
3. Jangan menjawab asal-asalan.

Nah gitu dulu ya resume kali ini, semoga bermanfaat.




IP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 9)


Hari ini saya meresume hasil presentasi tentang penyimpangan seksualitas, pencegahan dan solusi yang dibawakan oleh ceu Desinta, ceu Irni, ceu Siti Nazrotul dan ceu Heryuni.
Saat ini banyak terjadi penyimpangan seksual di sekitar kita. Ada kasus pedofilia, crosshijaber dimana laki-laki suka pakai pakaian wanita, pelecehan seksual, dan masih banyak lagi.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan penyimpangan seksualitas itu sendiri?
Istilah penyimpangan seksual disebut juga abnormalitasbnseksual atau ketidakwajaran seksual. Penyimpangan seksual bisa didefinisikan sebgai dorongan dan kepuasan seksual yang tidak ditujukan kepada objek yang sewajarnya (Junaedi, 2016)
Dalam dunia mendis terdapat du jenis penyimpangan seksual yaitu:
1. Penyimpangan seksual, misalnya
- Pedofilia
- Inses
- Nekrofilia (berhubungan seks dengan mayat)
- Fetitisme (berhubungan dengan benda-benda milik lawan jenis)
- sadisme (menyiksa pasangan dalam berhubungan seks)
- masokisme (menyiksa diri sendiri dalam hubungan seks)
- Transvetitisme (memakai pakaian lawan jenis)
- mengintip
- Eksibiosinisme
- Frotteurism
- Autogynephilia
- Zoofilia
2. Kelainan orientasi seksual: LGBT

Dalam agama Islam, Al Quran sudah mengatur hubungan seksual dengan cara yang baik dengan bentuk-bentuk sebagi berikut:
- Hubungan seks hanya dibenarkan bagi orang yang terikat oleh tali perkawinan yang sah (QS. An-Nur: 32)
- Bagi orang yang karena suatu hal tidak atau belum menikah maka wajib memelihara kesucian hidup seksualnya (QS. An-Nur:32)
- Untuk tidak terjerumus dalam kehidupan seks secara tidak benar (QS. Al-Isra: 32)
- Untuk menundukkan hawa nafsu (QS. Al-Ahzab: 39)

Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan seksual (Sumiati, 2009:
1. Meningkatnya libido seksual
2. Edukasi seks yang sangat kurang
3. Pendidikan agama yang kurang
4. Sikap orang tua yang otoriter
5. Media yang berbau pornografi
6. Lingkungan yang mendukung
7. Sosial budaya remaja yang berada dalam perubahan fisik dan mental.

Lalu bagaimana mencegah terjadinya penyimpangan seksual? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam keluarga seperti dituturkan oleh Elly Risman dalam bukunya yaitu:
1. Perkuat ketahanan ayah ibu
2. Menyicil "hutang jiwa" dan merumuskan ulang tujuan pengasuhan
3. Komunikasi yang benar, baik dan menyenangkan
4. Mengajarkan agama dilakukan oleh orangtua sendiri
5. Menyiapkan anak baligh
6. Bijaklah berteknologi

Dalam Islam, pendidikan seksual dalam keluarga yang diajarkan adalah sebagai berikut:
1. Memisahkan tempat tidur anak ketika berusia 7 tahun
2. Meminta ijin ketika memasuki kamar orang tua
3. Perintah menutup aurat
4. Mengajarkan adab dengan lawan jenis
5. Menanamkan fitrah gender
6. Mengenalkan mahromnya
7. Mendidik cara menjaga kebersihan kelamin
8. Memberikan pengertian tentang mimpi basah dan haid
9. Pemahaman tentang bahayanya penyimpangan seksual

Bagaimana apabila sudah terlanjur terjadi penyimpangan seksual? Apa yang harus dilakukan:
1. Cari tahu penyebabnya
2, Diskusikan dengan psikolog tanpa melibatkan anak
3. selanjutnya ajak anak menemui psikolog
4. Terapi hormon jika diperlukan
5. Terapi kognitif jika penyebabnya karena pergaulan, informasi dll

Masya Allah, materinya benar-benar padat alias daging semua. Karena itu kayaknya perlu dilampirkan materinya biar jelas. Silahkan diresapi ya. semoga bermanfaat.


Rabu, 04 Maret 2020

IP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 8)

Presentasi kelompok 8 yang beranggotakan bunda Cici, bunda Melyantina, Ummu Syafa, dan bunda Sari, membawakan tema peran lingkungan dan perlindungan dari kejahatan seksual. Tema yang sama nheri-ngeri sedapnya dengan tema-tema sebelumnya.
Berikut materi yang dibawakan oleh kelompok 8
Pda sesi diskusi, kelompok 8 dan peserta melakukan sharing kejahatan seksual yang pernah dilihat atau diketahui disekitar lingkungannya. Ternyata ngeri juga saat ini marak terjadi kejahatan seksual di angkoy, krl, bahkan pesantren dan tempat umum lainnya. Sunghuh penting kita orang tua dan lingkungan membentengi anak-anak dan diri kita dari semua hal yang tidak diinginkan.
Semoga presentasi ini bermanfaat.

Selasa, 03 Maret 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 7)

Presentasi hari ke 7 dibawakan oleh ceu Catur Putri, ceu Ismi Ade Suryani⁩, ceu Sasi, dan ceu ⁨Fitri dengan tema "Menjaga diri dari kejahatan seksual"
Secara definisi, kejahatan seksual adalah setiap tindakan baik berupa ucapan ataupun perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menguasai atau memanipulasi orang lain serta membuatnya terlibat dalam aktifitas seksual yang tidak dikehendaki.
*15 Bentuk Kekerasan Seksual menurut Komnas Perempuan*
1. Perkosaan
2. Intimidasi seksual
3. Pelecehan seksual
4. Eksploitasi seksual
5. Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
6. Prostitusi paksa
7. Perbudakan seksual
8. Pemaksaan perkawinan
9. Pemaksaan kehamilan
10. Pemaksaan aborsi
11. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi
12. Penyiksaan seksual
13. Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
14. Praktek tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan
15. Kontrol seksual


Apa saja yang menyebabkan seseorang bisa dengan mudah menjadi korban atau pelaku kejahatan seksual?
Berikut ini adalah *bentuk kekerasan seksual yang kerap ditemukan pada anak*, yaitu :
✅ Berciuman,
✅ Kontak oral genital
✅ Penetrasi seksual dengan jari,
✅ Pemaksaan hubungan seksual
✅ Mengerling tubuh anak
✅ Memaksa anak melihat pornografi
✅ Memaksa anak menjajakan diri
Menurut KPAI, faktor utama penyebab kejahatan seksual adalah pengaruh digital. Kebanyakan pelaku kejahatan seksual terinspirasi oleh konten pornografi yang ada di media sosial. Dunia digital yang dinamis namun tidak diimbangi dengan literasi penggunaan digital sehingga paparan negatif tidak dapat dihindari. Anak-anak yang diberi kebebasan dalam mengakses berbagai konten dalam media sosial dan internet memberi ruang yang tidak terbatas akan akses terhadap situs-situs yang seharusnya tidak dijelajahi oleh mereka. Kominfo sudah banyak memblokir situs-situs pornografi namun pertumbuhan situs-situs tersebut sangat luar biasa. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari lingkungan, orang tua, pengasuh, dan guru untuk mengedukasi anak agar mereka lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi digital.
Dan tidak jarang pelaku kejahatan seksual datang dari kalangan terdekat korban, saudara, tetangga, guru, kepala sekolah yang punya kedekatan dan kemampuan untuk mengintimidasi korban.

Minggu, 01 Maret 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 6)

Presentasi kelompok 6 dibawakan oleh ceu Silma dan ceu Gita. Mereka mengusung tema pengaruh dunia digital pada fitrah seksualitas anak.
Dunia digital tak selamanya baik. Jika kita tak bisa menyaringnya maka akan membawa dampak yang buruk khususnya bagi perkembangan anak-anak kita.
Dampak positif perkembangan iptek:
1. Kemudahan mengakses informasi
2. Melek perkembangan jaman baik di dalam mau luar negeri dari semua aspek kehidupan.

Tantangan dalam perkembamgan teknologi:
1. Bijak dalam penggunaannya.
2. Orang tua harus melek teknologi guna membersamai anaknya.
3. Kemudahan akses digital dalam rangka proses belajar anak.
4. Budaya luar yang tak sejalan dengan nilai-nilai budaya bangsa.
Masalah yang timbul akibat pengaruh negatif digital antara lain gawat darurat seksual:
1. Paparan konten pornografi
2. Pelecehan seksual maupun bullying secara lisan maupun fisik
3. Cybercrime di tanah daring.


Apa yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan anak bangsa?

Peran orang tua:
1. Bentengi anak dengah tauhid, aqidah dan akhlak sebagaimana diajarkan Rasulullah.
2. Jadilah orang tua yang berilmu
3. Jadilah madrasah pertama anak
4. Lakukan pengawasan terhadap anak utamanya dalam bergadget.

Peran Pemerintah:
1. Sediakan pendidikan dan pendidik yang berkialitas dan berakhlak
2. Pembatasan dan pengontrolan secara sistemik untuk penggunaan digital dalam pembelajaran
3. Cegah kemudahan akses untuk konten 17+
4. Batasi akses internet yang menuju konten seksual.

Peran Lembaga sosial atau masyarakat:
1. Sediakan pendidikan parenting untuk orang tua.
2. Sediakan kegiatan yang mendukung kreatifitas anak.
3. Cegah tontonan atau konten seksual di media.

Peran media:
Sajikan berita dengan konten yang berkualitas dan ramah anak.

Demikian resume materi untuk hari ini, semoga bermanfaat.

Sabtu, 29 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 5)

Kali ini giliran kelompokku yang menyampaikan presentasi. Aku bersama ceu Khoirun Nikmah dan ceu Asma. Dan inilah materi presentasi kami.