Sabtu, 29 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 5)

Kali ini giliran kelompokku yang menyampaikan presentasi. Aku bersama ceu Khoirun Nikmah dan ceu Asma. Dan inilah materi presentasi kami.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 4)

Kali ini aku meresume presentasi Kelompok 4 yang disampaikan oleh: 1. Ummi Rufaizah 2. Dwi Retnowati 3. Novianti Purnamasari 4. Mega Noor Cahyani Tema yang diangkat tentang peran ayah dalam pengasuhan untuk membangkitkan fitrah seksualitas.

Presentasi diawali dengan sebuah ayat sebagai berikut: الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.'
(QS An Nisa: 34)

Peran ayah dalam Al Quran
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS At Tahrim: 6)

Jadi selain sebagai pemimpin ayah wajib menjauhkan keluarganya dari Api Neraka.

Bunda Elly Risman melakukan penelitian pada tahun 2008-2010, dengan studi 30 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia termasuk ke dalam tiga besar sebagai NEGARA PALING YATIM di dunia. Padahal dalam Al-Qu'ran dialog antara ayah dan anak paling banyak disebutkan, seperti Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail dan Luqman kepada Anaknya. Ini adalah masalah yang kita hadapi saat ini. Ada ayah namun tiada. Ber ayah tapi Yatim. Agar tak terjadi seperti itu, patutlah kita renungkan nasihat Luqman kepada Anaknya:
1. Jauhilah syirik (QS Luqman : 13)
2. Berbaktilah pada kedua orang tua (QS Luqman : 14)
3. Setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah (QS Luqman : 15)
4. Dirikan shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, dan bersabar terhadap setiap cobaan (QS Luqman : 16)
5. Ajaran adab ketika berbicara (QS Luqman : 17)
6. Bersikap tawadhu/ rendah hati (QS Luqman : 18)

Fitrah Peran Ayah:
1. Penanggung jawab pendidikan
2. Man of vision and mission
3. Sang ego dan individualitas
4. Perkembangan sistem berpikir
5. Supplier maskulinitas
6. Penegak perfeksionisme
7. Konsultan pendidikan
8. The person of "tega"

Fitrah Peran Bunda:
1. Pelaksana harian pendidikan
2. Person of love and sincerity
3. Sang harmoni dan sinergi
4. Pemilik moralitas dan nurani
5. Supplier femininitas
6. Pembangunan hati dan rasa
7. Berbasis pengorbanan
8. Sang "pembasuh luka"

Faktor yang Mempengaruhi Peran Ayah:
1. Latar belakang pendidikan ayah
2. Latar belakang ernis/budaya
3. Lamanya jam kerja
4. Kesadaran atas tanggung jawab
5. Kerjasama dan kesepakatan bersama
6. Ilmu parenting
7. Kebanggaan atas keberhasilan anak
8. Kurangnya keakraban
9. Kesehatan mental (depresi)

Dan patut diketahui lo, ternyata menyusui termasuk salah satu hak anak dan memenuhi fitrah seksualitas anak. Di Al Qur'an pun disebutkan untuk memberi ASI sampai 2 tahun.

Peran Ayah pada Anak Laki-Laki:
• Memberikan makna tanggung jawab dan role model positif dalam berkeluarga.
• Anak laki-laki butuh edukasi pada masa pubertasnya dari seorang Ayah.
• Pembentukan karakter maskulin pada anak laki-laki, terutama saat sudah berumur 7 tahun ke atas.

Peran Ayah pada Anak Perempuan:
• Membantu anak mengenali sumber pengasuhan, keamanan, perlindungan, penghormatan, sama dukungan yang konsisten.
• Membantu anak untuk dapat mengendalikan emosi, berkurangnya masalah kesehatan mental, dan dapat mengutarakan perasaan dengan baik.
• Membantu anak perempuan untuk menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri.
• Memberikan contoh kepada anak perempuan mengenai cara berhubungan dan berkomunikasi dengan laki-laki

Manfaat Menghadirkan Ayah dalam Pengasuhan:
• Memiliki kecerdasan emosional lebih bagus,
• Potensinya bisa lebih optimal,
• Lebih berani di luar hubungan ibu anak,
• Bertanggung jawab,
• Punya perspektif berbeda dalam memandang masalah,
• Anak-anak tumbuh menjadi lebih simpatik,
• Kalau ayahnya hangat, anak empatinya juga hangat,
• Hubungan sosialnya lebih baik,
• Percaya diri jadi tinggi.
• Akademis dan finansial jadi sukses.

Dampak Kurangnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Dampak pada Anak Perempuan:
• Cenderung mudah jatuh cinta dan mencari penerimaan dari laki-laki lain
• 7-8 kali lebih mungkin memiliki anak diluar pernikahan.
• Cenderung suka lelaki yang jauh lebih tua, dan
• Cenderung lebih mudah bercerai.Ternyata hal ini berlaku pada anak perempuan dari latar belakang sosial ekonomi apapun.

Dampak pada Anak Laki-Laki:
• Lebih beresiko terlibat pornografi, narkoba, dan tindak kriminal
• Cenderung lebih cepat puber di usia yang lebih muda
• Cenderung join a gang, dan
• Cenderung menemui kesulitan mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan di masa dewasa.

Sebuah studi dari Tesis Diah kaesi Makarim yang mengambil magister psikologi di Universitas Indonesia dengan tema "kebebasan melakukan hubungan seks dan hubungan dengan ayah" hasilnya ternyata anak-anak laki-laki yang kurang mendapatkan kehadiran ayah secara fisik, psikologi, spiritual akan membuat anak laki-laki menjadi nakal, agresif, mudah terpapar narkoba dan mudah melakukan seks bebas. Anak perempuan yang kurang mendapatkan kehadiran ayah secara fisik, psikologi dan spiritual akan mudah depresi dan mudah melakukan seks bebas.

Sungguh ayah sangat dibutuhkan kehadiran dalam pengasuhan di era digital.
Laki-laki : 75% maskulinitas + 25% feminitas
Perempuan : 75% feminitas + 25% maskulinitas

Jika LDM menurut ustdz Harry Santosa kita minta bantuan kepada orang lain, seperti om, kakek, tetangga yang bisa tetap mengisi fitrah ayah buat anak. Seperti kita sering lihat serial Upin Ipin meski yatim piatu tanki cinta mereka full dengan cinta Opa dan Atuk sehingga mereka tidak kurang sosok ayah dan ibu.
Lalu bagaimana menyiasati ayah yang kurang berperan dalam pengasuhan?Seperti kita ketahui bahwa sifat seorang laki-laki tidak suka digurui, ia lebih senang bila mendengar kan nasihat atau artikel yang justru dari luar. Ada baiknya kita ajak diskusi suami, kemudian kita kasih artikel yang membahas tentang pentingnya ayah dalam pengasuhan, atau video-video tentang pengasuhan. Kembali ke faktor yang mempengaruhi peran ayah tadi, bahwa faktor-faktor itu sangat berpengaruh dalam pengasuhan seorang ayah Jadi semaksimal mungkin interaksi setiap hari dengan anak, bisa tatap muka langsung atau lewat komunikasi udara, banyak bercerita yang mengandung Hikmah dan kurangi bertanya, misalnya "kakak sedang belajar shalat" maka ayah ceritakan pengalaman shalat nya dulu ketika masih seusia kakak, jangan bertanya tadi belajar apa kak, kakak udah tau belum cara shalat. Nah informasi mengenai apa yang perlu disampaikan kepada anak biasanya diperoleh dari ibu.
Kemudian bagaimana jika tidak mempunyai ayah, misal meninggal atau berpisah. Maka Carikan sosok pengganti ayah, bisa kakek, paman atau guru. Karena peran ayah ini tidak bisa digantikan oleh seorang ibu Misalnya kakak sedang bermasalah dengan temannya, nah ayah bercerita bagaimana dulu dia menyelesaikan masalah ketika bermasalah dengan teman, atau boleh dengan cerita yang ada dibuku, jadi sebisa mungkin ayah cerita aja. Atau kalo sedang tidak.ingin membahas apa-apa, ceritakan apa saja kegiatan ayah hari ini, misalnya dikantor sedang sibuk apa, bagaimana menarik nya kerjaan ayah atau lain-lain. Anak perempuan ternyata punya batas usia saat harus dimandikan si ayah nih, Bun.
Psikolog dari Mayapada Hospital, Adisti F. Soegoto, MPsi mengatakan, biasanya di usia 3 hingga 5 tahun ketika pemahaman anak tentang tubuh dan gender sudah mulai agak jelas. Nah, di situlah batas ayah memandikan anak perempuannya. "Misal, aku perempuan, ayah laki-laki. Aku perempuan punya vagina, adikku laki-laki punya penis biasanya usia 3 sampai 5 tahun udah ada awareness. Jadi ketika anak tersadar hal itu, oke orang tua pun mulai komit anak perempuan dimandiinnya sama ibu bukan ayah," papar psikolog yang akrab disapa Adis saat ngobrol dengan Hai Bunda. Jaman dulu, meski sudah mandi di kamar mandi, para perempuan kalo mandi ya pake jarik gitu..biar nggak dilihat syetan. Allahu'alam

Jumat, 28 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 3))

Kelompok 3 kali ini dengan tema besar pendidikan seksualitas dini terdiri dari:
1. Dewi Angraeni⁩
2. Fani Saharani⁩
3. Febie Tri Lestari⁩
4. Lu'lu'ul Maknun Dewi S.
Tema yang diusung kali ini adalah peran orang tua dalam membangkitkan fitrah seksualitas.

Pertama kali dibahas tentang definisi fitrah itu sendiri. Salah satu definisinya adalah sifat pembawaan sejak lahir. Setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin ini akan berkembang menjadi peran seksualitasnya. Orang tua sangat berkontribusi dalam membangkitkan peran seksualitas anak-anaknya.

Tahapan dan peranan orangtua pada masing-masing usia dapat dilihat pada tabel berikut:

begitu juga goal/tujuan akhir di tiap Tahapan usiapun berbeda-beda sebagaimana tertuang di bawah ini:
0-6 th : Merawat Kelekatan & Menguatkan Identitas Diri
7-10 th : Membangkitkan kesadaran Fitrah Sexualitas
10-14 th : Mewujudkan peran sexualitasnya secara bertanggung jawab
>15 th : Kesiapan memikul beban rumah tangga

Metode yang disarankan dalam membangkitkan fitrah sexualitas dari buku Fitrah Based Education adalah melalui metode Attachment (Kelekatan) & Figure (Teladan)

Gambaran tentang peran ayah dan bunda yang menjadi goal akhir dari fitrah seksualitas setelah anak-anak mencapai usia aqil balighnya dapat dilihat pada gambaran berikut:

Gambaran tersebut menjelaskan tentang peran ortu secara ideal. Apabila terjadi keadaan yang tidak idel misalnya ayah meninggal atau bercerai, atau kedua ortunya sibuk bekerja, maka tetap harus ada figur penggantinya dalam keluarga, misal kakek nenek, paman tante dst. Tidak ada yang namanya gay sejak lahir karena Allah tak akan pernah salah menempatkan. Karena itu, pendidikan seksualitas sejak dini memang benar-benar perlu agar dapat membentengi anak-anak kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kamis, 27 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 2)

Presentasi kelompok 2 dibawakan oleh:
1. Pramana Yuliya
2. Tia Nuratiah
3. Andira Putri Larasati
Tema yang dibawakan tentang Pendidikan Fitrah Seksualitas sejak Dini.

Dalam agama Islam, fitrah juga disebutkan sebagai berikut:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” QS. Ar Ruum : 30

Potensi peradaban yang didalamnya telah well installed potensi dari semua peran tiap manusia untuk menjalani misi hidupnya yaitu peran personal maupun komunal dalam rangka mencapai the purpose of life.
Pembagian Fitrah:
- Fitrah estetika dan bahasa
- Fitrah Bakat dan kepemimpinan
- Fitrah Perkembangan
- Fitrah individualitas dan sosialitas
- Fitrah keimanan
- Fitrah jasmani
- Fitrah belajar dan bernalar
- Fitrah seksualitas dan cinta

Ada 5 hal penting tentang pendidikan fitrah seksualitas sejak dini, yaitu:

1. Fitrah Seksualitas (Definisi) Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya. Fitrah seksualitas keperempuanan adalah bagaimana seseorang perempuan itu berfikir, bertindak, bersikap, berpakaian dll sebagai seorang perempuan. Fitrah seksualitas kelelakian adalah bagaimana seseorang lelaki itu berfikir, bertindak, bersikap, berpakaian dll sebagai seorang lelaki.

2. Alasan memberi pendidikan fitrah seksualitas sejak dini:
- Bahaya akhir zaman
- Tingginya kasus perceraian, sosial patriaki, pornografi
- Hamil diluar nikah, aborsi dan korban kejahatan seksual
- Menjamurnya kaum Gay - Kejahatan Pedofilia
- Kekerasan seksual pada anak - Mendidik calon ayah dan calon pemimpin
- Fenomena media sosial - Ketidaktahuan tentang apa dan siapa itu Mahram
- Pubertas pada remaja

3. Tujuan Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak:
* membuat anak mengetahui identitas seksualnya,
* anak mampu berperan sesuai dengan identitasnya
* membuat anak mampu melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

4. Tahapan Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak:
1. Usia pralatih (0-2 tahun, 2-6 tahun) Menyusui dengan ekslusif, tatap matanya, sentuh, peluk dengan cinta, bangun attachment Saat menyusui, hanya anak yang bisa melihat puting ibu. Bermain peran bersama Ayah dan Ibu Membiasakan menutup aurat anak, tidak melakukannya di tempat terbuka Orang tua tidak berhubungan seksual di ruangan yang sama. Mengenalkan anggota tubuh anak dengan nama sebenarnya Stimulus melalui permainan untuk mengenalkan perbedaan peran sesuai gender.
2. Usia pre aqil baligh awal (7-10 tahun) Ayah tuntun anak lelaki ke masjid dan ajak ke peran-peran sosial kelelakian termasuk peran menyeru agama Allah Latih logika dan cara berpikirnya melalui narasi yang dalam dan tajam Ayah jadilah idola bagi anak Ayah menjelaskan mimpi basah dan air mani Ibu tuntun anak perempuan ke peran keperempuanan Latih empati dan rasa seorang wanita melalui tugas kewanitaan Ibu, jadilah idola dan sumber cinta tiada batas bagi anak perempuan Ibu menjelaskan mengenai menstruasi dan perubahan fisik
3. Usia pre aqil baligh akhir (10-14 tahun) Anak laki-laki didekatkan dengan ibunya dan anak perempuan didekatkan dengan ayahnya
4. Usia aqil baligh (15 tahun keatas) Pada tahapan ini anak sudah mendapat beban syariat dan berubah stastusnya menjadi mitra orang tua. Anak sudah siap berperan sebagai ayah dan bunda sejati sebab sudah baligh.

5. Tantangan dan Solusi dalam Pengenalan Fitrah Seksualitas
Tantangan:
- Orang tua menganggap Tabu
- Kurangnya pengetahuan orangtua - Penjelasan orang tua tidak lengkap dan utuh
- Orang tua menyerahkan kepada sekolah

Solusi :
- Seminar parenting online/offline tentang persiapan pengenalan fitrah pendidikan anak
- Sebar flyer infografis tentang urgensi pendidikan fitrah seksualitas
- Update berita di media sosial tentang fitrah seksualitas
- Sekolah bekerja sama dengan orang tua

Terkait masalah gay, dan penyimpangan fitrah seksual semacamnya, orang tua harus menamkan "dogma" bahwa semacam gay, lesbian, dan biseksual itu dosa besar serta melarang mereka melihat hal2 spt hiburan yg menayangkan pria feminin yg memang udh sering ditayangkan.
Jika kita menilik lagi, perilaku Gay atau Homoseksual diakibatkan salah asuh (psyco genic) dan salah budaya (sosio genic) sehingga apabila anak sudah melihat atau mendengar dari lingkungan sekitar baik itu televisi atau di jalan atau dimana pun, orang tua perlu memberikan penjelasan yang tepat bagi usianya.
Jika anak masih bertanya, maka bisa.disampaikan bahwa mengubah ciptaan Allah itu berdosa. Dari sisi syari'ah juga jelas menolak keras, seperti cerita kaum sodom saat di Era Nabi Luth AS.

Sememtara itu, Gender adalah serangkaian karakteristik yang terikat kepada dan membedakan maskulinitas dan femininitas. Ketika seseorang anak usia dini, diajak berpikir apakah Ia lelaki atau perempuan sepatutnya Ia melihat kedua orangtuanya. Ia (sang anak) akan melihat apakah Ia sama dengan Ibu atau Ayahnya. Misal si anak lelaki, Ia secara fitrah seksualitas (gender) akan mencoba memiripkan fisiknya dengan Ayahnya. Ia akan mencoba mengikuti hobi Ayahnya. Laki laki dan perempuan itu otaknya berbeda. Secara fisiologis, pada otak perempuan ada semacam jembatan neuron antara lobus kanan dan kiri otak besar, sedangkan pada laki-laki tidak ada. Kedua lobus otak kita kan ditakdirkan untuk memikirkan hal dengan cara berbeda; satu secara logika dan satu secara estetika. Jadi kalau perempuan memang cenderung akan selalu menghubungkan satu hal dengan yang lainnya, sementara laki-laki tidak. Nah ini jadi menarik, karena secara fisik laki-laki akan berbeda dengan perempuan. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua harus membantu anak-anak kita mendekatkan pada fitrah seksualitasnya masing-masing. Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistem saraf atau sistem neuron. Mempelajari ilmu ini dapat mengubah mindset manusia untuk berpikir secara ilmiah. Memahami karakter masing-masing individu juga dapat dipelajari dengan neurosains. Bagaimana cara pandang laki-laki dan perempuan terhadap suatu hal, perbedaan orientasi pemikiran laki-laki dan perempuan serta perbedaan emosi laki-laki dan perempuan juga dapat di pahami melalui neurosains. Bagian otak perempuan lebih tebal di bagian korteks celebri kiri di mana bagian ini cenderung menganalisa, detail, hitung-hitungan, dan teratur. Sementara pada laki-laki, mekanisme berbahasanya menggunakan otak kiri dan memiliki bagian korteks celebri kanan yang lebih tebal, di mana otak kanan adalah otak kreativitas yang berhubungan dengan musik, sport, game, imajinasi, intuisi, benda, warna, mungkin karena itulah laki-laki lebih jago teknologi dan cepat rileks.

Rabu, 26 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 1)

Game level 11 kali ini berbeda cara pembelajarannya. Kami akan belajar dari seluruh anggota kelas. Jadi kami terbagi menjadi 10 kelompok. Masing-masing kelompok akan mempresentasikan haail diskusinya dan kelompok lain harus membuat reaume dari presentasi tersebut.
So, ini resume pertamaku dari presentasi kelompok 1 yang beranggotakan:
1. Evi Dwi Jayanti
2. Dewi Agustyaningsih
3. Aprilely Ajeng
4. Puspita
Temanya tentang pemahaman perbedaan gender.

Ketika bicara tentang gender, hal pertama yang terbesit di benak kita adalah tentang laki-laki dan perempuan. Visualisasi yang ada pun menjelaskan perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan itu sendiri. Padahal gender sendiri berbeda dengan jenis kelamin.

Pengenalan *jenis kelamin* _mengacu kepada faktor biologis_, sementara pengenalan *gender* _mengacu pada perbedaan sifat, perilaku, peran, tanggung jawab, dan tugas antara laki-laki dan perempuan._ Karena itu, pengenalan gender penting dilakukan untuk *mengarahkan pencarian jati diri anak apakah laki-laki atau perempuan.*

Perbedaan seks dan gender
k

*Tujuan pengenalan gender pada anak*
✨ Mengarahkan pencarian jati diri anak dan memahami peran antara laki-laki dan perempuan
✨ Mengajarkan area pribadi tubuh anak yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain

*Kapan kita mulai mengenalkan konsep gender?*
Pengenalan ini bisa dimulai dari anak usia 15 bulan. Pada fase ini, biasanya anak sudah mulai masuk *fase anal*. Pada saat itu, anak mulai belajar perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

*Tahap pengenalan gender*
🐣 _usia 12 bulan_ Pengenalan perbedaan wajah ayah dan ibu
🐣 _usia 2 tahun_ Pengenalan melalui bermain.
🐣 _usia 3 tahun_ Pengenalan fisik, ketika anak mulai tertarik dengan alat kelaminnya.

*Cara mengenalkan gender* _usia 12 bulan_
🐥 Mengenalkan perbedaan fisik laki-laki dan perempuan (wajah dan penampilan ayah ibu, flashcard)
🐥 Mengaplikasikan diri dan orang lain _usia 2 tahun_
🐥 Melalui permainan (bermain peran)
🐥 Membacakan cerita
🐥 Menonton film edukasi bersama _usia di atas 3 tahun_
🐥 Menjelaskan area pribadi sesuai gendernya
🐥 Mengenalkan konsep aurat dan pakaian

❗*Hal yang perlu diperhatikan saat mengenalkan gender melalui permainan*
Boneka bukan mainan khusus anak perempuan. Anak laki-laki boleh saja memainkannya. Hanya fungsinya saja akan berbeda. Anak perempuan cenderung menjadikan boneka sebagai anak. Sedangkan anak laki-laki menjadikan boneka sebagai _action figur_. Anak perlu dikenalkan dengan perbedaan jenks kelamin. Pertama tama dengan mengenalkan wajah ibu ayah, ciri fisik yg nampak pada laki2 dan perempuan. Setelah itu bisa diaplikasi ke diri anak dengan menanyakan apakah dedek laki2 atau perempuan? Lalu kita tunjukan juga orang2 sekitar yg lebih luas misalnya kakek laki2 atau perempuan? Sebelum mengenalkan gender kita lbh dulu jarus mengenalkan jenis kelaminnya yaitu di usia awal 12-15 bulan.
Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi penyimpangan seksual karena fitrah seksualitasnya terpenuhi dg baik. Sementara itu gender lebih mengarah ke peran sehingga bisa ditukar, misalnya seperti di film dunia terbalik. Gender juga dapat berubah sewaktu2 karena gender ini sgt dipengaruhi oleh budaya, adat istiadat, lingkungan tempat tinggalnya karena daerah 1 dan lainnya punya pandangan dan aturan sosial yg berbeda ttg gender ini. Jadi kalau ada transgender berarti secara biologis nya tidak berubah, hanya lebih ke sifat feminis dan maskulinitas nya yg berubah. ***

Rabu, 12 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter lewat Mendongeng (Day 10)

Uni Zalfa itu suka bertanya setiap mau makan, Lauk apa, Mah? Soalnya dia itu agak pemilih soal makanan. Sudah sering saya nasehati agar lebih banyak bersyukur soal makanan apa saja yang ada dimakan. Karena banyak orang di luar sana susah makan. Hari ini saya mengisahkan padanya sebuah kisah tentang seorang anak yatim yang dijanjikan ibunya akan dibelikan es krim jika ia bisa menjadi juara 1. Sungguh keinginan sederhana bagi kebanyakan anak, tapi bagi keluarga itu, es krim adalah barang mewah yang untuk mencapainya memerlukan perjuangan yang luar biasa. Ketika pada akhirnya si anak bisa menjadi juara 1, ibunya harus mencari uang tambahan dengan membuat kue-kue. Alhamdulillah disaat yang sama, tetangga mereka yang baik hati mengetahui kondisi mereka dan membelikannya es krim serta membeli kue-kue ibunya dengan harga yang lebih. Uang tak seberapa barangkali tapi sangat besar nilainya buat mereka karena bisa menjadi modal untuk berjualan kembali. Zalfa seperti merasa malu, dan siang ini ia tak lagi menanyakan mau makan apa. Alhamdulillah

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter lewat Mendongeng (Day 9)

Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri. Peribahasa itu sangat tepat buat orang yang tak panfai bersyukur. Saya menceritakan keoada anak-anak bahwa ada teman mamah yang menilai keluarga kita sangat bahagia dengan harta yang kecukupan. Alhamdulillah, bukan masalah benar atau tidaknya, tapi lebih kepada kita berusaha tak mengumbar keluh kesah dan tetap merasa bahagia dalam segala keadaan karena bahagia itu ada dalam diri. Sebaliknya ada orang yang hidupnya dipenuhi keluhan dan senantiasa melihat orang lain lebih bahagia dibanding dirinya. Padahal bahagia tidak dapat diukur dengan banyaknya harta. Kalau ia tak pandai mensyukuri apa yang ia miliki, maka hidupnya tak akan pernah bahagia. Alhamdulillah, anak-anak bisa memahaminya walaupun terkadang masih suka meminta sesuatu yang berlebihan, namun dengan sedikit nasehat mereka bisa mengerti untuk tak bersikap berlebihan.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter Lewat Mendongeng (Day 8)

Melihat banyaknya orang yang sombong setelah mereka mendapat kenikmatan, hari ini saya mengisahkan tentang 3 orang yang terdiri dari orang buta, botak, dan berpenyakit kulit. Mereka masing-masing memiliki keinginan agar bisa melihat, memiliki rambut yang lebat, serta sembuh dari penyakit kulitnya. Suatu hari malaikat menyamar menjadi laki-laki dan mendatangi mereka satu persatu. Si buta pada akhirnya bisa melihat dan diberi seekor kambing. Si botak memiliki ramnut yang lebat dan menjadi tampan ditambah diberi seekor kambing. Demikian juga dengan si penyakit kulit, kini sembuh dan juga diberi seekor kambing. Ketiganya sangat senang. Mereka merawat kambingnya sehingga betanak pinak menjadi banyak. Suatu saat, malaikat kembali datang dengan menyamar menjadi pengemis tua. Ia mendatangi ketiganya dan meminta sedekah. Sayang sekali krkayaan telah membutakan mereka. Pada si botak dan si penyakit kulit ia ditolak mentah-mentah. Namun pada si buta, ia dipersilahkan mengambil apa yang ia mau. Si botak dan si penyakit kulit pun kembali menjadi seperti semula, botak dan kulit penuh penyakitdan krmbali miskin. Anak-anak memahami makna kisah tersebut. Sejauh ini, mereka justru senang bersedekah. Alhamdulillah. Semoga Allah menjadikan kami orang-orang yang pandai bersyukur dan menjauhkan kami dari sifat sombong.

Selasa, 11 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang Level 10: Membangun Karakter Lewat Dongeng (Day 7)

Kali ini kak Hasna yang berkisah tentang salah satu temannya saat SD, sebut saja si A. Anaknya orang kurang mampu. Uang sakunya berasal dari hasil dia berjualan parfum yang dibuat sendiri dari wadah bekas permen yang diisi sedikit downy yang dicampur air. Suatu hari, ada teman lain, si B, yang bilang kalau downy itu kan beracun kalau tak dicampur air. Si A pun menangis dan akhirnya nggak mau berjualan lagi. Padahal ia hanya ingin nambah uang sakunya yang hanya 2000. Aku sama temenku ikutan nangis, Mah. Kasihan. Masya Allah, Nak. Mamah juga ikutan nangis dengernya, antara sedih denger kisahnya sama terharu anak-anak mamah punya empati yang tinggi. Bahkan pernah, kak Hasna nangis gegara melihat bapak tua jualan di sekolahnya. Dagangannya masih banyak dan dia nggak bisa beli karena uangnya sudah habis. Alhamdulillah ya Allah, Engkau karuniakan anak-anak yang baik budi. Kisah semavam ini, semoga menjadikan mereka orang-orang yang pandai bersyukur.

iIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10 Membangun Karakter lewat Dongeng (Day 6)

Sepulang sekolah, uni Zalfa menyampaikan kalau nilai latihan TOnya jelek sekali. Saya menghiburnya, Tak apa, sayang. Ini kan baru TO pertama. Malah bagus kalau hasilnya kurang, supaya kamu bisa belajar dari kesalahan. Karena belajar dari kesalahan itu biasanya jauh lebih nempel diingatan. Kalau saat TO pertama nilainya sudah bagus, jangan-jangan malah menjadikan sombong dan pada saat UN yang sesungguhnya, hasilnya malah tidak bagus. Belajar dari kesalahan atau kekurangan. Itu yang selalu mamah lakukan sejak dulu. Mamah pun berkisah tentang Thomas Alfa Edison yang saat kecil dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh. Ibunya yang percaya bahwa setiap anak pasti punya kelebihan kemudian mendidiknya dengan caranya sendiri sehingga akhirnya Thomas menjadi seorang ilmuean yang pantang menyerah dalam melakukan percobaan. Bahkan sebelum akhirnya menjadi penemu bola lampu, ia telah melakukan percobaan ratusan kali. Mendengar kisah ini, Uni Zalfa pun tak lagi kecewa.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: (Day 5)

Suatu hari seorang teman curhat karena temannya yang dianggap teman dekat ternyata tidak menganggapnya demikian. Curhatan teman ini rasanya pas banget dengan kisah yang tengah dihadapi kak Hasna. Maka saya pun berkisah pada kakak dan Uni Zalfa tentang mamah yang sering dikhianati teman sejak kecil hingga saat kerja. Tetapi mamah tidak pernah mau membalas dengan kejahatan malah tetap berusaha baik dengan menyapa atau membantunya. Bahkan pernah ketika berusaha menyapa tak ditanggapi, mamah tetap aja baik. Bagi mamah, urusan mamah adalah baik sama semua orang, kalau orang itu tak membalas kebaikan ya urusan dia sama Allah. Alhamdulillah, kisah ini mampu membuat kakak tidak jadi emosi.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter Lewat Dongen (Day 4)

Pada kajian tafsir surat Al Fatihah yang saya ikuti, ada sebuah kisah menarik yang saya ceritakan kepada anak-anak yaitu tentang Ba'am bin Ba'ura, salah satu pengikut nabi Musa yang dirahmati Allah sehingga doanya sangat mustajab. Apapun yang dimintanya pasti dikabulkan oleh Allah. Suatu saat ia diutus nabi Musa kepada kaum Madyan yang berbuat maksiat agar mereka kembali ke jalan Allah. Raja Madyan sangat takjub m Bal'am yang penuh percaya diri datang sendiri sehingga ia menawarkan kemewahan harta dan wanita kepadanya agar mau menjadi pengikutnya. Bal'am pun menerimanya. Bahkan ketika nabi Musa dan kaumnya datang menyerang Madyan, Bal'am ikut memeranginya. Namun sejak ia menerima segala kemewahan dari raja Madyan, Allah telah mencabut rahmat-Nya sehingga doa-doanya tak lagi dikabulkan oleh Allah dan Bal'am pun mati mengenaskan oleh laknat Allah. Oleh karena itu setiap tindakan dan aktifitas kita harus senantiasa diawali dengan basmalah agar Allah merahmati kita. Jika Allah merahmati, maka tak perlu kuatir tentang apapun karena Allah pasti bersama kita. Nasehat yang dibungkus dalam kisa seperti ini biasanya lebih bisa diterima anak-anak walaupun tetap harus sering-sering mengingatkan dengan kisah-kisah yang lain.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter Lewat Dongeng (Day 3)

Kebetulan ada sms dari mantan tetangga kami dulu. Kisahnya mantan tetangga ini sangat memilukan. Beliau tak punya anak dan akhirnya mengangkat seorang anak perempuan. 2 tahun lalu suaminya meninggal. Seluruh harta warisan suaminya diambil sama saudaranya, tak sepeser pun dibagi ke dia. Dia hanya bisa pasrah tinggal bersama ibunya di kampung halamannya menempati rumah warisan keluarga. Ketika salah satu pamannya yang baik hati meninggal, rumah itu dipetak-petak oleh pamannya yang lain untuk dikontrakkan dan minta dia untuk bayar sewa juga. Tentunya sangat berat untuknya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dan ibunya berjualan rujak cingur. Tapi dibalik kisah sedihnya itu, Allah sungguh berbaik hati padanya dengan memberikan seorang anak angkat yang pintar dan penuh pengertian. Anaknya yang baru duduk di kelas 2 SMP tak pernah menuntut macam-macam meskipun teman-temannya memiliki kondisi ekonomi yang mapan. Semoga kelak ia bisa mengangkat derat orang tuanya. Kisah mantan tetangga ini memberikan banyak hikmah bahwa kita harus senantiasa banyak bersyukur dalam kondisi apapun karena Allah tak kan memberikan cobaan kepada makhluknya melebihi kemampuannya. Menceritakan kisah ini membuat kak Hasna yang memang hatinya mudah jatuh iba, jadi terharu. Pun Zalfa dan mbak Firda ikut tersentuh. Mereka sangat setuju jika keluarga mantan tetangga itu bisa tinggal di rumah kami. Sayangnya mereka lebih memilih tinggal di kampung halaman mereka meskipun kondisinya seadanya.

Jumat, 07 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter Lewat Dongeng (Day 2)

Hari ini coba mendongeng sebelum tidur buat baby Hanum. Tapi mungkin karena belum paham, Hanum belum bisa merespon dengan baik. Ia lebih suka melihat gambar atau warna warni di buku dongengnya. Balik ke para kakak, hari ini topik kisah kami adalah hari kiamat. Banyak kisah tersebar di medsos tentang tanda-tanda kiamat. Benar tidaknya tak kan pernah tahu karena kiamat itu rahasia Allah. Hanya saja, merujuk tanda-tanda yang disampaikan Rasulullah, kiamat itu semakin dekat. Sudah semestinya kita semakin mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah dan menjauhi larangannya. Saat eperti ini, anak-anak lebih mudah menerima nasehat. Alhamdulillah.

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 10: Membangun Karakter Lewat Dongeng (Day 1)

Saat ngobrol santai bersama anak-anak yang sudah tumbuh dewasa itu adalah saat yang sangat berharga untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan kearifan. Seperti hari ini, setelah saling bantu menyelesaikan setrikaan dan cemal cemil makanan ringan, kami ngobrol bertiga, saya, mbak Firda dan kak Hasna. Obrolan kami kali ini tentang jin yang suka mengganggu anak-anak di lantai atas. Sepertinya mereka sedang usil mencari ruang baru karena rumah kosong di sebelah rumah sedang direnovasi. Ya, rumah sebelah memang terkenal banyak jinnya. Wallohua'lam kebenarannya. Untuk menghadapi hal tersebut, saya mengisahkan kalau kita itu memang ditakdirkan hidup berdampingan dengan mereka. Oleh karena itu tidak perlu dikhawatirkan, yang penting tidak saling mengganggu. Supaya mereka tidak mengganggu, Rasulullah telah mengajarkan adab-adab yang harus dilakukan dalam segala aktifitas kita sehari-hari misalnya makan minum harus duduk dan menhhunakan tangan kanan serta tak lupabaca doa sebelum dan sesudahnya. Kemudian adab masuk kamar mandi yang harus mendahulukan kaki kiri saat masuk sambil membaca doa dan mendahulukan kaki kanan saat keluar sambil membaca doa lagi. Demikian pula banyak adab-adab yang lain. Kita juga harus selalu berada dalam kondisi iman yang kuat agar tidak diganggu. Rajin beribadah dan perbanyak membaca Al Quran. Kalau kita bisa melihat atau mendengar mereka artinya kita dalam kondisi lemah. Kata mbak Firda itu juga berarti mereka juga dalam kondisi lemah. Apa anak kecil memang bisa melihat. Wallohua'lam. Saya mengisahkan kalau saat kecil mbak Firda suka melihat ke atas langit-langit rumah bahkan suatu kali bilang sambil nunjuk-nunjuk ke atas, "Nenek... Nenek..." Tapi beranjak besar, tak pernah lagi melihat hal-hal yang aneh-aneh. Intinya manusia itu makhluk yang paling sempurna, jadi tak semestinya takut. Apalagi hanya kepada Allah kita iharuskan berlindung. Beliau lah sebaik-baik pelindung.