Jumat, 30 Agustus 2019

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Aliran Rasa


Masya Allah. Untuk ke 3 kalinya saya rapelan laporan di ujung. Apa pun itu saya sangat bersyukur, Allah masih mampukan saya buat merapel meskipun harus jungkir balik hingga detik-detik terakhir. Total 3 bulan saya bergelut dengan nikmat sakit sekeluarga bergantian. Paksu yang paling lama pemulihannya hingga hampir 1 bulan baru bisa masuk kantor lagi. Tapi bukan berarti kesibukan saya selesai karena beliau masih berpantang banyak makanan hingga 2 bulan. Artinya saya harus menyiapkan bekal makan, camilan dan minuman yang bisa beliau konsumsi, it means time consume banget. Ditambah baby Hanum masih sering rewel minta gendong dan nenen pasca sakit. Nano-nano deh rasanya.
Tapi selalu saya bilang pada diri sendiri, ini kesempatan kedua, dan ada banyak orang mengantri bisa ikut tahap ini. Saya pun tak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa mendatang. Jadi saya kerahkan lagi segenap tenaga tersisa.

Pada game kali ini sebenarnya sudah sebagian besar saya terapkan untuk anak-anak, khususnya yang sudah besar-besar. Hasilnya sudah bisa terlihat. 3 anak remaja saya memiliki kesukaan membaca dengan genre masing-masing. Tulisan-tulisan mereka cukup baghs menurut saya meskipun belum pede.
Memang ada satu masa saat mereka mengenal hp, membaca menjadi sedikit tersingkirkan. Namun kini saya percaya, hasil tak pernah mencederai usaha. Mereka akan balik ke kebiasaan membaca. Hp mereka juga kebanyakan dipakai membaca.
Tapi saya menyadari masih banyak kekurangan saya dalam menstimulasi mereka. Dalam game ini saya berusaha memperbaiki upaya saya khususnya untuk dua anak terakhir, eonnie yang masih sangat butuh arahan dan baby Hanum yang benar-benar dari awal perjalanan stimulasi. Perjalanan sepintas sudah bisa menjadi titik awal untuk stimulasi selanjutnya.

Buat baby Hanum sendiri, stimulasi benar-benar sudah saya terapkan semenjak dia belum tertanam dalam rahim, lalu saat dia bersemayamdalam rahim, saya sering mengajaknya berkomunikasi, membaca Alquran dan membacakan buku. Apalagi setelah lahir ke dunia ini saya semakin bersemangat melakukan stimulasi. Di usianya yang menginjak 5,5 bulan ini, perkembangannya terlihat lebih cepat dan dibanding para kakak. Semoga dengan bekal ilmu yang ada bisa membuat baby Hanum tumbuh dan berkembang dengan maksimal dan menjadi orang yang bermanfaat bagi ummat.

#AliranRasa
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Selasa, 27 Agustus 2019

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasu Anak Suka Membaca 10


Hari ini saya tidak dapat maksimal menggendong Hanum karena insiden saya terjatuh dari tangga teras saat hendak menjemur dia pagi tadi. Namun saya terus berusaha berkomunikasi dengan baik agar stimulasi terus berjalan. seperti saat mandi sore, saya tetap berusaha memandikannya dengan bantuan kakak menggendongnya agar tidak memberatkan kaki saya yang pincang karena terkilir. 
Hanum juga masih melanjutkan mendengarkan bacaan buku Kecil-Kecil Pemberani. Kali ini kisah tentang Umair bin Abi Waqas, Ruhnya Dijemput Malaikat. Seperti biasa, matanya berbinar melihat gambar pada buku ditambah mulut yang maju sekian senti tanda ia tertarik. Sesekali ia melihat ke arah saya yang bercerita dengan gaya mendongeng.
Sangat disayangkan, meskipun sudah weekend, saya belum bisa kembali melakukan stimulasi pada eonnie akibat insiden pagi ini. Meski demikian, pelajaran berharga di game level 5 ini akan tetap berlanjut ke depannya untuk menstimulasi anak-anak membaca secara lebih optimal.

#hari10
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca


#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 9


Hanum bangun pagi. Sambil mandi, saatnya ngobrol untuk menambah kosa kata.
Buku yang dibacakan hari ini masih Kecil-kecil Pemberani. Kali ini tentang kisahMuadz bin Ammar dan Muawwidz bin Afra Menaklukkan Abu Jahal. Ekspresi Hanum semakin yerlihat tertarik dibanding sebelumnya. 
Selain itu, sambil duduk di kereta dorong, Hanum juga belajar memegang bukunya sendiri yang berjudul Di Ruang Tamuku. Tetap harus dalam pengawasan karena Hanum masih sampai pada tahap memasukkan semua barang yang dipegangnya termasuk buku.

#hari9
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Seuka Membaca 8


Sudah kehabisan buku batita nih. Dulu sih banyak sekali buku-buku batita balita punya para kakak. berhubung kami pikir dah ga bakalan ada baby lagi, hampir semua buku udah ditransfer ke yang lebih membutuhkan. Saya sudah mulai bosan membacakan buku yang itu-itu aja. Padahal kan anaknya belum tentu bosan yak. Tapi sesekali perlu selingan juga kayaknya, maka saya carilah beberapa buku lain yang kira-kira menarik buat bayi. Dari beberapa buku yang saya pilih, kayaknya Hanum suka sama buku satu ini, Kecil-kecil Pemberani. Padahal narasinya panjang. Tapi memang banyak gambarnya dan saya membacakan secara resume aja jadi Hanum gak sempat bosan mendengar narasi panjang.

Ada 8 kisah dalam buku ini. Saya membacakannya satu per satu. Hari ini saya membacakan kisah Rafi bin Khudaif dan Samurah bin Jundub, Sang Pemanah Cilik. Selesai membacakan, saatnya Hanum menyusu dan tidur.

#hari8
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Gamr Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 7


Pagi ini baby Hanum bangun seperti biasanya selepas adzan Subuh. Saya menyapanya dengan salam dan membacakan doa bangun tidur beserta artinya. Begitu setiap hari saya lakukan padanya. Berharap kelak dia sudah terbiasa dengan adab. Setelah bercanda beberapa saat, Hanum tidur lagi dan bangun sekitar pukul 7 lalu mandi. Lepas mandi saatnya mengajak dia berjemur sambil berjalan-jalan menggunakan baby stroller sambil mengenalkan benda-benda di sekitarnya. Ada bunga-bunga, ayam tetangga yang berlarian, kucing-kucing liar, dan para tetangga yang lewat juga. Hanum 'mancal-mancal' kegirangan sampai akhirnya ia tertidur di kehangatan matahari.
Hari-hari sibuk masih terus berlanjut. Pasien tercinta belum bisa dilepas sendiri. Masih harus selalu standby. Minimnya waktu dan kondisi yang belum memungkinkan, tetap belum bisa memaksimalkan menstimulasi eonnie. Hanya baby Hanum yang sempat kepegang.
Habis bobok sore sebentar, Hanum tampak segar. Time to read. Saya membacakannya buku Hickory Dickory Dock, masih sepaket hadiah dari teman. buku simpel. Saya gampang lepas lemnya. Kualitasnya masih bagusan buku The Potty Song. Tapi Hanum mana tahu itu. Tetep aja matanya berbinar saat dibacakan.

#hari7
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Senin, 26 Agustus 2019

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 6


Akhirnya Eonnie boleh pulang dari RS. Karena paksu belum sehat juga, sayalah yang harus mengurus .segala administrasi kepulangan eonnie dengan membawa baby Hanum sementara kakak menjaga ayahnya di rumah. Praktis saya belum.bisa kembali menstimulasi Eonnie. Apalagi teman-teman paksu terus berdatangan menengok paksu yang sudah 2 mingguan lebih belum masuk kantor. 
Sambil berbaring lelah, saya memainkan buku musik berjudul "The Potty Song", buku pemberian teman kantor yang tahu banget saya suka membaca. Hanum senang mendengarkan musiknya dan bacaan yang saya lafalkan membuatnya berbinar. 


#hari6
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Sabtu, 24 Agustus 2019

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 5


Hari ini saya tidak berkunjung ke RS. Mbak Firda bilang dia nggak usah pulang untuk berganti shift dengan saya karena lebih capek. Saya pun terpaksa menahan diri untuk tidak memaksakan diri bisa berkunjung ke RS. Saya pun sebenarnya juga tengah teramat lelah harus mengus baby dan 2 pasien, 1 di rumah, 1 di RS. Kasihan Eonnie. Semoga dia bisa segera diijinkan pulang agar kami bisa berkumpul kembali dengan lengkap.
Sementara itu saya mencoba menstimulasi baby Hanum mengenal ekspresi. Sejak umur 5 hari, Hanum suka sekali menggigit puting. Tentu saja saya merasa kesakitan. Saya pun mencoba menunjukkan ekspresi kesakitan sambil mengulang-ulang kata sakit. Hari ini saya memperhatikan, Hanum tidak lagi menggigit dengan keras saat menyusu melainkan melepas puting dengan lebih pelan. Mungkin dia mulai mengerti kalau saya yidak suka jika dia menggigit dengan keras.
Selain itu, Hanum belajar mengenal binatang melalui soft book Animal World.

#hari5
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 4


Tahun ini menjadi tahun pertama dalam hidup saya tidak sholat Idul Fitri dan Idul Adha sekaligus. Sat Idul Fitri karena saya sakit, tapi anak-anak dan paksu masih berangkat. Edangkan Idul Adha kali ini, semua keluarga tidak ada yang berangkat sholat kecuali mas Fatih yang di pesantren. Paksu masih lemah kondisinya. Zalfa masih dirawat di RS ditungguin mbak Firda. Kak Hasna enggan berangkat sendiri sementara saya harus standby jaga paksu.
Hari ini stimulasi hanya fokus pada baby Hanum. Selain mengenal anggota tubuhnya dan juga adab-adab, Hanum sangat menyukai saat saya mengeraskan bacaan dzikir pagi petang atau saat saya membaca Al Quran. Sengaja saya melafalkan bacaan sambil menatapnya seperti sedang berbicara maka dia akan berbinar-binar menatap saya.
Hari ini dia juga belajar mengenal buku  buah-buahan. Soft book yang bisa mencicit saat dipencet membuat dia senang memainkannya meskipun saat ini ia baru pada tahap memasukkan semua benda kedalam mulutnya. Sesekali saya menunjukkan gambar dan menyebutkan nama buah yang tertera.

#hari4
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 3




Dalam kunjungan ke RS kali ini, saya mengajak eonnie berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca kemarin yaitu, Saad Bin Abi Waqash yang berkisah tentang Saad yang masuk Islam dan ditentang oleh ibunya, dan meskipun sampai ibunya mogok makan, Saad tetap tidak mau meninggalkan agama Islam.
Setelah itu saya membacakan buku Ini Buku Nomor Satu. Kata eonnie ia tak tertarik dengan buku itu tapi tetap minta saya membacakannya. Ternyata dengan gaya saya bercerita, dia malah suka dengan buku tersebut.
Sedangkan baby Hanum melanjutkan stimulasi mendengarkan dan berbicara. Saat berjemur pagi hari, saya sambil mengenalkan benda-benda disekitar. Selain itu juga mengenalkan anggota keluarga, ayah, mama, mbak, kakak, dan eonnie. Ciri khas Hanum saat antusias adalah mata berbinar dan mulutnya

#hari3
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 2


Kondisi paksu pasca perawatan di RS ternyata membutuhkan perhatian ekstra ketat sehingga sangat menyita waktu dan energi. Sementara saya juga harus mengurus baby Hanum yang tak bisa jauh dari ASI. Disela kesibukan itu, saya menyempatkan mengunjungi Eonnie di RS, khususnya saat jadwaltidur Hanum agak panjangan menjelang tengah hari. Nangis batin saya melihat eonnie dirawat di RS tanpa pendampingan kedua orang tuanya. Karena itu, jadwal kunjungan saya yang sekitar 2 jam itu saya maksimalkan untuk menyuapi, meminumkan obat, mengelap, mendampingi sholat dhuhur dan setelah itu membacakan buku untuknya sebelum ia tidur siang. Hari ini saya membacakan buku 10 ksatria Surga. Setelah eonnie tidur saya merapikan loker dan terlihat ada novel juga yang dibawa sama mbak Firda tapi tak sempat diskusi bukunya karena kami harus berganti shift menjaga Eonnie dan baby hanum.
Baby Hanum juga banyak belajar mendengarkan dan berbicara. saat mandi selain bersholawat atau dzikir, saya mengajaknya mengenal anggota tubuhnya. Saat mengenakan pakaian, sambil bernyanyi saya mengajarkan adab berpakaian sambil mengenali lebih lanjut anggota tubuhnya. Hanum juga belajar mengenal buku. Saat melihat brosur ayunan, dia sangat antusias. 

#hari2
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 1


Sejak kecil, kalau saya ditanya hobinya apa, pasti saya jawab membaca. Dari SD sudah jadi tukang ngabisin buku di perpustakaan sekolah ditambah majalah-majalah yang sesekali dibeliin bapak ibuk, bobo dkk., plus majalah bahasa Jawa langganan bapak ibu, Panjebar Semangat dan Jayabaya.
Mulai suka nulis diary saat SMP dan mulai suka nulis cerita saat SMA meskipun hanya dikonsumsi sendiri. Begitu sdh bisa menghasilkan uang sendiri, mulai mengumpulkan buku-buku kegemaran yaitu novel dan juga berbagai majalah wanita. 
Cita-cita pengen punya taman bacaan buat warga. Sayang terkendala yang jaga karena saat itu saya masih bekerja di ranah publik.
Kegemaran membaca tentu saja ingin saya tularkan kepada anak-anak. Mereka sudah biasa jajan buku setiap bulan. Masing-masing punya buku favorit. Dua anak pertama sejak kecil koleksi KKPK. Begitu dewasa, anak pertama berlanjut ke novel-novel pembangun jiwa. Anak kedua lebih beragam jenis bukunya. Keduanya juga suka nulis meskipun masih malu-malu.
Anak ketiga semakin terasa kegemaran membacanya karena di sekolah dan pesantren ada program khusus literasi. Anak ke 4 juga sama. yang satu ini lebih suka baca komik dan suka nulis cerita ala komik jika lagi iseng.
Malah sekarang mamaknya yang jarang baca karena nggak sempat.
Dalam game level 5 ini, sehubungan dengan kondisi keluarga yang belum juga kondusif karena masalah kesehatan yang belum juga usai, saya berusaha menjalankan game semaksimal yang bisa saya lakukan. Sasaran utama adalah saya sendiri, Eonnie Zalfa, dan baby Hanum. Paksu masih berjuang untuk sehat. Jadilah jadwal reading time keluarga sefleksibel mungkin. Terutama saat pagi atau menjelang tidur.
Reading tracker masing-masing keluarga didokumentasikan di hanphone yang mobile bis dibawa kemana-mana.
Pohon literasi tak sempat membuat sendiri, cukup pesan online sekaligus berfungsi sebagai alat ukur tinggi badan. Semoga sempat menempatkan hasil bacaan di pohon literasi tersebut.

Diskusi terkait buku yang dibaca dilakukan sesuai kondisi yang memungkinkan.

Hari ini, kondisi paksu meskipun sudah bolrh pulang dari RS tapi masih mengkhawatirkan, sehingga saya tak sempat memaksimalkan materi. Ditambah lagi eonnie ternyata harus gantian masuk RS karena visrus yang sama. Maka saya hanya bisa melakukan stimulasi mendengarkan dan berbicara pada baby Hanum. Hanum sangat responsif setiap melakukan stimulasi.Hanum senang sekali belajar ciluk ba. Bahkan setelah beberapa lama, a mulai bisa bubling bunyi "ba" setiap saya berkata ciluk.
Untuk eonnie, saya bawakan beberapa buku ke RS agar ia tak bosan. Alhamdulillahnya kondisinya cukup baik meskipun harus dirawat di RS, berbeda dengan ayahnya yang agak terlambat dibawa ke RS sehingga menimbulkan komplikasi penyakit yang lain. Kali ini, mbak Firda terpaksa menemani eonnie sendiri di RS dibantu pakde yang jauh-jauh datang dari kampung sejak kondisi paksu kritis di RS. Beliau yang wara wiri antar makanan ke RS atau bantu jika ada yang dibutuhkan.
Semoga saja dengan buku-buku yang saya bawakan, eonnie tetap ingat membaca.

#hari1
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Kamis, 01 Agustus 2019

Aliran Rasa Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4

Menjalani game level 4 ini sungguh luar biasa dengan adanya nikmat ujian sakit sekeluarga mulai dari saya, dua kakak eonnie masuk RS berbarengan, lalu saya kembali ambruk, baby Hanum anget-angetan dan rewel, disusul suami yang sampai saat ini masih terbaring. 
Lagi-lagi saya cuman bisa rapelan diujung seperti game level 3 sebelum. Sungguh jauh dengan tekad saya untuk op sampai akhir. Bahkan game 4 ini hampir saja saya menyerah.  Tapi ini adalah kesempatan kedua saya sementara di luar sana masih banyak orang menanti kesempatan bisa mengikuti kuliah ini, maka dengan sedikit 'mengabaikan' orang-orang tercinta, nungguin suami sambil ngetik, nyusuin sambil ngetik, becandai anak sambil ngetik. Hiks, maafkan mama ya.
Sebagai object pengamatan saya adalah anak ke 4, eonnie Zalfa yang pada awalnya menurut saya sangat kinestetik dalam belajar. Bahkan di sekolah pernah mendapat laporan gurunya kalau dia kadang suka naik-naik ke meja segala, lalu bicara terus sama temannya.
Setelah hasil pengamatan selama 10 hari, saya menemukan kalau ternyata eonnie juga dominan visual selain kinestetiknya masih berlanjut. Gaya belajar visual sangat kompak dengan saya yang juga visual. Pantesan akhir-akhir ini setelah saling memahami, kami bisa belajar bersama untuk banyak hal seperti kreasi DIY dan ilmu-ilmu praktis lainnya. 
Alhamdulillah, mesti terseok-seok, akhirnya menyelesaikan game ini dan menghasilkan kesimpulan yang tak saya sadari selama ini. Tinggal saya menyesuaikan cara mengajari eonnie dengan gaya belajar yang ia miliki. Semoga semakin bisa meningkatkan kemampuan dan bakat dalam diri eonnie.

#AliranRasa
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 10


Tulisan eonnie sungguh 'ajaib'. Di usianya yang sekarang, semua kakaknya tulisannya sudah bagus dan rapi. Saya jadi ikut merasakan kesabaran gurunya kalau baca tulisan dia. Pas ditanya kenapa tulisannya ajaib sampai susah dibaca gitu? Jawabnya karena capek. Males. 
Pas saya tes menulis di rumah dengan nyantai, bisa lumayan juga tapi harus sabaar nungguinnya.
Tapi yang bikin terharu, saat saya sakit hari ini, eonnie membuat tulisan penyemangat untuk saya dan ayahnya. Terima kasih, Sholihah...
Pengamatan:
  • Tulisan cenderung jelek dan tidak beraturan (kinestetik)

#hari10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 9

Eonnie paling tidak bisa melihat saya sakit. Semuanya bermula saat saya pernah sesak napas para. Anak-anak pada jejeritan panik. 
Saat saya sakit seperti sekarang, meakipun bukan sesak napas, dia sangat khawatir. Apalagi saat saya menelan makanan saat disuapi, eonnie terlihat ngumpet dibalik selimut. Sesekali matanya mengintip dan tampak berair ingin menangis. Saya tahu dia sangat khawatir. Setelah kondisi saya lebih stabil, dia lari ke ruang keluarga dan sebentar kemudian kembali lagi dengan saran-sarannya. 
Kalau demam, katanya maem jeruk atau pisang. 
Trus kalau pusing, dipijit di antara kedua alis mata. 
Kata siapa? Tanya ayahnya.
Aku lihat di google.
Ah, eonnie. Makasih tipsnya.
Pengamatan:
  • Lebih mudah menerima informasi yang praktis baik lewat suara maupun visual. (Audio dan visual)

#hari9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 8


Onnie paling bete kalau tak ada temannya yang main. Biasanya ia akan mencari permainannya sendiri yang artinya siap berantakan dengan segala macam bentuk percobaannya. 
Saat ia memiliki waktunya untuk membuka hp saat weekend, ia menyerap banyak informasi melalui instagram dan you tube. Dan setiap saat ia sempat, ia akan mempraktikkannya satu demi satu. Salah satu yang paling sering dia praktikkan adalah trik sulap atau trik video. Seperti hari ini dia mecoba memunculkan benda dalam triknya. Dia juga menemukan triknya sendiri bagaimana membuat hp menempel. 
informasi juga ia dapat dari melihat langsung. Sepertu pembuatan martabak. Dan dia mempraktekkan melioat martabak tapi dari taplak meja mamanya hi hi hi.
Pengamatan:
  • Belajar dengan video, melihat praktik (visual)

#hari8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 7

Besok eonnie akan mulai masuk sekolah lagi. Ada buku-buku yang harus disampul. Saya membntunya untuk menyampul. 
Saya bilang padanya, Dulu mama seumuran kamu sudah biasa nyampul sendiri.
Kata dia, aku juga bisa sih tapi nggak rapi.
Kata saya, ya awalnya pasti nggak rapi, lama-lama pasti rapi.
Saya lalu meminta dia untuk memperhatikan bagaimana cara saya menyampul.
Oke, mama. 
Tapi say tak melihatnya antusias memperhatikan. Ia lebih memilih bergerak kesana kemari. 
Dalam belajar pelajaran juga begitu. Tak pernah bisa bertahan lama. Tapi anehnya dia mengerti. 
Pengamatan: 
  • banyak bergerak (kinestetik)

#hari7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Lebvel 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 6


Meski banyak buku di rumah, dari awal, eonnie lebih suka membaca komik.Namun kali inj, saat saya mengeluarkan beberapa buku yang rencananya mau dibacakan buat baby Hanum, malah eonnie yang antusias. Dia langsung asik membaca buku tentang kisah Rasul dan para sahabat. Padahal buku-buku itu juga nggak disenggolnya sejak dulu. Mungkin sekarang sudah pas masanya dia menyukai buku-buku jenis itu. Setelah saya perhatikan, buku itu memang full warna dan banyak bergambar. Lagi-lagi memang eonnie banget.
Pengamatan:
  • Suka gambar dan warna (visual)

#hari6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 5

Satu kebiasaan eonnie yang membuat saya kesal sekaligus tertawa, hobi bikin celana robek. persis seperti ayahnya. Saya bisa menjahit celananya itu lebih dari 3 kalai ditempat yang sama. dibawa ke tukang jahit juga sama aja. 
Kali ini baju tidur yang relatif masih baru pun robek lagi celananya. Saya pun penasaran penyebabnya. Ternyata memang dari sikapnya yang tidak bisa diam. duduknya suka ngangkang padahal perempuan. Walhasil celananya cepat banget robek. Ya Allah, naaak. Moga segera berubah itu sikap.
Pengamatan::
  • Terus bergerak (kinestetik)

#hari5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 4

Sejak kecil saya hobi membaca. Saya pun ingin anak- demikian. Buku menjadi menu wajib sejak mereka bayi. kakak-akak eonnie sejak SD sudah mulai suka KKPK hingga sekarang pas besar sudah banyak baca novel atau buku-buku motivasi. Giliran eonnie, KKPK koleksi para kakak tidak disentuh sama sekali. Gak suka, ma. Ga ada gambarnya. Katanya.
Jadilah koleksi buku-bukunya dia tidak jauh dari segala macam komik. Bahkan dia juga suka menggambar karakter komik. Gambarnya jauh lebih bagus daripada tulisannya. kadang dia juga suka membuat komik sendiri sama teman-temannya.
Pengamatan:
  • Lebih menyukai gambar (visual)

#hari4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bund Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 3

Hari ini jadwal eonnie tahfidz di rumah bersama guru yang datang ke rumah. Meski sudah diterangkan adab mengaji, tetap saja eonnie tidak bisa diam. Kakinya kalau duduk suka naik-naik ke kursi. Sebentar kemudian sudah ndlosor. Kalau diingetin baru balik duduk rapi.
Jadi ingat alasan dia berhenti ekskul memanah di sekolah, bukan karena gak suka, tapi karena antrinya kelamaan, dia gak betah diem.
Pengamatan:
  • banyak bergerak dalam belajar (kinestetik)

#hari3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 2




Eonnie paling senang bermain peran. Sudah beberapa waktu minta dibelikan barbie. Begitu dibelikan, ia langsung mencari kaus kaki bekas, dan jadilah dia baju barbie yang baru. Ia juga membuat celana, bathup lengkap dengan busa sabun, shampo bayi, sapu, peralatan kosmetik, tempat tidur, dan peralatan barbie lainnya.
Enjoy banget dia dengan mainan barunya. 
Semua yang dia buat dia pelajari dari instagram. 
Hasil pengamatan:
  • Lebih mudah belajar dari video (visual)

#hari2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 4: Mempelajari Gaya Belajar Anak 1

Sejak awal, berdasarkan pengamatan selama ini, saya menyimpulkan kalau eonnie Zalfa itu anak kinestetik. Sejak kecil memang tidak bisa diam pun sampai sekolah masih tetap sama. Sang kakak, mas Fatih pun dulu begitu. Makanya saya mencarikan sekolah yang tidak murni klasikal. Alhamdulillah sejauh pengamatan saya saat ini, mas Fatih bisa menjalani pembelajaran dengan baik.
Kali ini, saya mencoba memastikan apakah benar Eonnie anak kinestetik atau bukan.
Seperti biasa eonnie tidak pernah mau tidur siang. Entah itu saat dia sekolah atau saat libur seperti saat ini. Ada saja kegiatannya. Karena libur, dia boleh main hp dg batasan. Tapi sebentar kemudian dia bosan. 
Dia berlanjut dengan main pasir warna. Keduanya asyik membuat berbagai macam bentuk.
Tak lama temannya datang bermain dan mereka asyik main peran dalam permainan bongkar pasang. 
Saat libur seperti ini eonnie biasa terus bermain tanpa hwnti sampai. jam tidur malam pun bergeser lebih lama menjadi pukul 21 dengan alasan masih liburan. Begitulah eonnie.
Hasil pengamatan:
  • Banyak bergerak dan aktifitas tubuh (kinestetik)
.
#hari1 
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP