Jumat, 11 Desember 2020

Misi Petualangan 2

Terkadang orang suka bertanya, serius amat sih, belajar jadi orang tua aja sampai kuliah segala, memang apa yang dipelajari di IIP? Buat saya umur boleh saja mendekati uzur, tapi belajar tak pernah mundur. Banyak sekali yang saya pelajari dari perkuliahan IIP. Menjadi orang tua itu perlu ilmu agar tak salah dalam membersamai anak-anak. Tak ada kata terlambat untuk meraih sebuah kebaikan. Maka biar pun usia tak lagi muda, saya tetap bersemangat meraih kemuliaan menuntut ilmu menjadi orang tua. Biar pun anak sudah banyak yang berusia dewasa, apalagi kini ada yang balita, perkuliahan IP terasa semakin penting dalam meng upgrade diri yang fakir ilmu ini. Nilai-nilai dalam IP sejauh ini sejalan dengan prinsip yang dianut keluarga kami, salah satunya yaitu "diantaranya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat". Saat ini saya sedang menunggu jenjang perkuliahan Bunda Cekatan. Sementara ini saya belum berani mengambil peran yang strategis dalam kepengurusan baik dalam institut maupun dalam komunitas. Saya hanya mengambil peran supporting saja dalam kepengurusan Rumbel Bogogreen. Hal tersebut atas permintaan suami agar saya fokus pada keluarga khususnya dek Hanum yang sedang membutuhkan banyak perhatian dan energi disamping saya sedang menata ulang dan merintis pengembangan passion saya setelah resign. Namun karena nilai melayani yang senantiasa saya genggam membuat saya tak bisa begitu saja cuek dengan keberadaan komunitas. Sebisa mungkin saya tetap berkiprah meskipun pada saat-saat tertentu dengan berbagi pengalaman atau sedikit kebisaan yang saya miliki. Barangkali rasa memiliki itu sudah timbul dalam diri, ketika ada kebutuhan di IP yang kebetulan saya bisa, saya langsung merasa terpanggil. Sharing itu menjadi sesuatu yang menyenangkan buat saya. Bukan untuk menyombongkan diri tetapi lebih sebagai tanggung jawab sebagai insani untuk ikut mewarnai kebaikan. Barangkali apa yang saya lakukan hanya bernilai setitik debu dalam lautan pasir, tetapi Allah pun berjanji bahwa kebaikan sebesar biji zarah pun tak luput dari timbangan. Selama saya mengikuti komunitas, baru di IP inilah saya merasakan komunitas yang benar-benar menjaga adab dan menjunjung tinggi CoC. Kalau soal perbedaan, namanya juga banyak orang, asalkan tetap berpegang pada adab dan CoC yang berlaku di komunitas, perbedaan tidak menjadi masalah. Karena selalu ingin menjaga adab dan CoC, kebiasaan tersebut juga terbawa saat berkecimpung di komunitas lain. 3 B (benar, baik, bermanfaat) selalu menjadi kunci pertama dalam membagikan tulisan. Dan menjadi aneh serta gemas dengan kalimat "dari group sebelah" apalagi tulisan tersebut tanpa menyertakan sumber yang jelas. Saya melihat teman-teman di komunitas juga demikian, jadi langsung terasa chemistrynya. Bagaimana jika ada yang melanggar CoC? Sepengetahuan saya selama berkomunitas di sini, saya hampir tak menemukan teman yang dengan sengaja melanggar CoC. Jadi tugas kita jugalah sebagai teman untuk saling mengingatkan. Kalau ada yang sengaja melakukannya dan tak peduli saat diingatkan, itu artinya ia tak lagi sepemahaman dengan komunitas dan sebaiknya memilih komunitas lain yang sesuai dengannya. Dalam IP, member tak hanya bisa menerima tetapi juga harus bisa memberi dan melayani. Biasanya yang melanggar CoC memang dari awal sudah berniat mencari keuntungan dengan jejaring IP yang sangat luas. Sejauh ini tak ada masalah dalam penerapan CoC maupun adab dalam komunitas. Jadi makin tak sabar memasuki hutan kupu-kupu untuk meraup ilmu bunda cekatan. #PetualanganWahanaBananaboat #MisiPetualangan2 #WisatawanHotelAsyik #TranscityHarmoni #institutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar