Jumat, 12 Agustus 2011

Niat, Tekad, Semangat, dan Doa...!

Menjelang Ramadhan, segala persiapan khususnya batiniah mulai dilakukan. Banyak membaca kisah Rasulullah dan sahabatnya dalam menyambut Ramadhan membuatku bersemangat untuk menjadikan Ramadhan kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Petuah dan tips-tips melaksanakan ibadah selama bulan suci menambah keyakinan, kali ini aku pasti bisa.
Maka datanglah ia, dan aku menyambutnya dengan suka cita dan segala ritual ibadah sebagaimana niatku. Sehari, dua hari, tiga hari, aku masih bertahan dengan niat dan tekadku.Hari berikutnya, gangguan mulai menggerogoti upayaku itu, mulai kesehatan yang menurun, kesibukan dikantor yang mengharuskanku sering pulang malam, dst. Hhh, rasanya segalanya menjadi sangat berat. tapi aku sudah bertekad, tak akan kalah begitu saja. meski disegala kesibukan, aku harus tetap memiliki waktu untuk memanfaat bulan yang hanya sekali setahun ini. Tilawah bisa dimana saja, sambil berdiri di kereta atau di stasiun, di mobil, di kantor saat istirahat, di rumah sambil menjaga anak-anak bermain, pokoknya begitu ada waktu langsung kumanfaatkan. Sholat tarawih juga tak pernah kutinggalkan meskipun harus agak terlambat datang rapat di malam hari. Demikian halnya dengan ibadah lainnya. Sungguh ekstra keras aku menetapkan niat, membubuhkan tekad agar tetap terjaga. Para bunda-bunda teladan itu bisa, akupun pasti bisa meskipun mungkin tak sehebat mereka. itu yang selalu kugaungkan dihatiku.
Ramadhan telah memasuki hari ke 13. Saat kesehatanku makin memburuk, Allah berbaik hati memberiku
kesempatan sejenak beristirahat dari 'keras'nya upaya. Alhamdulillah. meskipun pada awalnya aku sempat 'agak kecewa' karena harus berhenti sesaat mengejar target. Namun aku tak boleh lengah dan kendor semangat untuk tetap memanfaatkan bulan istimewa ini meski dalam bentuk yang lain misalnya tetap bersedekah, menguatkan hafalan surat-surat pendek yang banyak hilang, dll.
Saat berhenti sejenak itulah aku menyadari, betapa niat saja memang tak cukup untuk meraih impian. Perlu tekad yang kuat setelah niat. Perlu semangat lebih untuk tetap mengobarkan api kekuatan dengan banyak membaca hikmah kisah-kisah teladan. Dan tak kalah pentingnya, DOA. memohon kepada Yang Punya Kehendak, kepada Yang Maha Kuasa, supaya tetap diberi kekuatan dan kesempatan untuk tetap mempertahankan upaya menggapai Ramadhan yang lebih baik.
Saat berhenti sejenak, aku juga menyadari bahwa Allah sungguh Maha Adil menciptakan perempuan dengan segala keunikannya dibandingkan laki-laki. termasuk keistimewaan untuk mendapatkan 'istirahat' setiap bulannya.
Semoga di sisa Ramadhan nanti, Allah masih berkenan memberiku kesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya sehingga aku benar-benar berhasil menjadikan Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar