Senin, 04 April 2022

Hidangan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial, selayaknya disambut dengan suka cita. Biasanya para ibu mulai sibuk menyiapkan pula segala jenis hidangan spesial selama bulan ini. Begitu pun biasanya keluarga kami. Namun Ramadhan kali ini terasa berbeda. Bukan menu-menu spesial atau pesanan kue lebaran yang berseliweran dalam pikiran kami, tapi jadwal-jadwal padat yang penuh tantangan dari masing-masing anggota keluarga yang berjejer rapi di dinding ruang keluarga. Apalagi ada anggota baru dalam keluarga kami, Rumah Peradaban Al Husna yang baru berjalan seumur jagung. Jadwal-jadwal tersebut membuat kami sekeluarga harus kompak bekerja sama agar target pribadi kami selama Ramadhan tidak terabaikan. Maka kami memutuskan akan memasak sesimpel mungkin. Aku bertugas memasak untuk sahur dan kakak bertugas memasak untuk berbuka karena sore hari saatnya aku menemani anak-anak Rumah Peradaban. Hidangan setengah jadi menjadi pilihan misalnya ayam ungkeb, frozen food, dan bumbu siap pakai produksi teman yang tanpa msg juga sangat membantu. Kalau ada yang bisa disebut spesial adalah satu set teko dan gelas yang hanya dipakai saat momen-momen tertentu bersama keluarga tak peduli walau isinya hanyalah air putih.


Selain padatnya kegiatan, kesadaran bahwa puasa itu bukan saatnya memanjakan perut juga menjadikan kami tak lagi berlebihan memikirkan hidangan. Persiapan mental untuk memaksimalkan ibadah dan semangat menjadikan Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan terbaik membuat perut bukan lagi menjadi bahasan utama. Alhamdulillah anak-anak sudah memasuki usia dewasa semua kecuali si bungsu Hanum. Jadi semua sudah bisa menerima segala sesuatu yang telah diputuskan bersama. Mencontoh Ramadhannya Rasulullah membuat kami berusaha lebih produktif saat berpuasa.

Ada satu menu lagi yang menjadi menu baru dalam Ramadhan kali ini yaitu menu buku sirah. Buku-buku ini menjadi santapan wajib bahkan sejak sebelum Ramadhan tiba. Setelah melewati hari kedua ini, begitu terasa nikmatnya bulan yang istimewa ini. Tak ada lagi keluhan atau pun ketidaknyamanan. Semua anggota keluarga berjalan sesuai tugasnya masing-masing. Alhamdulillah ala kulli hal. Sebagian biaya konsumi bisa dialihkan untuk kepentingan yang lebih mendesak yaitu persiapan sidang dan wisuda anak sulung. Sungguh indah Allah mengatur segalanya jika kita pandai bersyukur atas semua ketentuan-Nya baik atau pun buruk. Semoga Ramadhan ini sungguh menjadi Ramadhan terbaik sampai tahun ini dan Allah berikan pula kesempatan pada kami bisa menggapai malam lailatul qodar yang begitu diinginkan setiap muslim yang berpuasa. Semoga setelah Ramadhan berlalu, kami pun berubah menjadi manusia-manusia yang lebih baik, hamba Allah yang bertakwa dan bersemangat menempuh jalan yang dirihoi Allah. Aamiin YRA.

#TemaTantanganMenulisKLIP #TemaTantanganMenulisKLIP2022 #programKLIP2022 #KelasLiterasiIbuProfesional #ibuprofesional2022 #ibuprofesionalforindonesia #semestakaryauntukindonesia #womenincooLABoration #IP4ID2022 #KLIP2022MengantarCahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar