Rentetan ucapan selamat dan doa dari teman-temanku baik di kantor maupun Kompasianer aku bacakan dan sampaikan satu-satu. Dia terlihat senang sekali dan mencium pipiku serta bilang "makasih, Mama."
Lalu kubacakan sajak yang kubuat untukknya. Aku yakin ia tak paham benar, tapi aku sangat yakin ia mengerti besarnya cintaku padanya.
KINI KAU BUKAN LAGI BALITA
Lima tahun
lalu engkau mulai di pelukan
Bayi mungil
dengan sejuta pengharapan
Sarat cinta
dan lelehan perjuangan
Senandung
doa senantiasa terpuja
Agar engkau
seperti mutiara
Putih
bersinar, pada hati dan lahiriah
Agar engkau teguh
menjaga fitrah
Pada buhul
suci Sang Maha Bijak
Putri
kecilku yang berkidung merdu dan manis
langkah
tertatih menyemai hati yang letih
tawa
renyahmu membingkai resah merepih
dan hatiku
melompat saat engkau mulai berlari
hari-hari
meski tak selalu kutemani
aku tetap
ada dan jadi ratu di hatimu yang putih
Dan kini kau
bukan balita lagi
Lima tahun
telah terlewati
Saatnya kini
masa kanak menepi
Terima kasih
telah menjadi putri kecilku yang imut
Tak pernah
jemu melelehkan amarah atau kalut
Tak lelah
menjemput rindu yang menggelayut
Tak segan
menebar damai pada yang bergelut
Engkau
memang tak lagi balita
Tapi engkau
tetap kujaga
Hingga entah
masa tak singgah
Doa tetap
kan menyerta, untukmu Mutiara dari Surga
###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar