"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan
anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu." (QS 57:20)
Membaca
berita meninggalnya aktor kawakan Hollywood, Robbin William, membuatku teringat
sebuah ayat Al Qur’an yang kubaca pagi ini. Robbin diindikasikan meninggal bunuh
diri akibat depresi akut. Padahal ia seorang aktor komedi yang banyak membawa inspirasi,
banyak membuat penonton di seluruh dunia tertawa, membuat penonton rileks dari
ketegangan yang tengah mendera. Begitulah aktor, tak selalu yang tampak
dihadapan penonton adalah kehidupannya yang sesungguhnya. Boleh saja ia aktor komedi
yang banyak tertawa, nyatanya hidupnya menderita atau mengalami depresi. Boleh
saja di depan layar dia tampak seperti manusia yang paling menderita atau yang
paling jahat, nyatanya dia orang sangat bahagia atau memiliki hati seperti
malaikat.
Namun, seperti
halnya ayat di atas dan juga lagu Godbless di era tahun 80an, dunia ini hanya
panggung sandiwara. Namanya juga permainan, sandiwara, pastilah ada sutradara
yang telah menyusun jalan cerita secara keseluruhan. Kita semua yang ada di
dunia ini hanyalah pelakon sandiwara, harus menerima segala cerita yang telah
disiapkan oleh Sang Sutradara Tunggal. Mau ceritanya sedih, gembira, merana,
bahagia, lurus saja, rumit, dsb. terserah pada sutradara meskipun jalan cerita
itu terkadang tak sesuai dengan harapan para pelakon. Adakah yang bisa dilakukan oleh pelakon? Tentu
saja tetap ada. Jika ia tak setuju dengan jalan cerita ia bisa menyampaikannya
pada sutradara yang bisa saja menyetujui masukan dari pelakon jika masukannya sesuai.
Tapi bisa saja sutradara akan keukeuh
melanjutnya jalan cerita seperti yang dinginkannya. Pada kondisi tersebut, ada
yang namanya usaha yang dilakukan oleh pelakon, dan pada saat sutradara menolak
masukan, pelakon wajib berserah.
Itulah
sesungguhnya kehidupan di dunia ini. Semuanya telah ditentukan oleh Sang
Pencipta sebagai Sutradara Tunggal. Dialah Yang Maha Tahu apa yang terbaik
untuk hamba-Nya. Karena yang terbaik itu tak selamanya indah. Bukankah jika
kita sakit harus minum obat? Dan obat itu biasanya pahit rasanya. Bukankah saat
kita bersekolah dan mau naik kelas kita akan menghadapi sebuah ujian yang
bermacam-macam? Ada ulangan harian, ujian tulis, ujian lisan, ujian praktik,
ujian semester, sampai dengan ujian nasional. Semakin tinggi tingkatannya
semakin sulit soalnya. Begitulah halnya dengan manusia, musibah dan penderitaan
sesungguhnya bisa saja obat atau ujian untuk meningkatkan derajatnya. Tapi
banyak yang tak menyadarinya dan menganggapnya hanya nasib buruk berikut
menyesalinya secara berlebihan. Pada saat mengalami musibah atau ujian memang
pastilah sangat berat. Tapi sebagai hamba yang beriman dan yakin bahwa kita tak
lebih dari pelakon, tetap harus menerima keadaan tersebut. Dan fungsi keluarga,
kerabat, saudara, sahabat, pada saat itu akan sangat membantu meringankan beban
yang sedang dialami. Dan bahwasannya setelah usainya kehidupan di dunia ini,
ada kehidupan lain yang lebih kekal, yakni kehidupan akhirat. Itulah yang lebih
patut kita persiapkan.
Jika kita
benar-benar meyakini hal tersebut, dan memegang teguh 4 kunci sukses menjadi
pelaku sandiwara dunia yakni iman
(yakin pada Sang Sutradara), berusaha,
doa, dan tawakkal (berserah), In Shaa Allah, selamat dunia akhirat. Aamiin. Semoga
kita semua termasuk orang-orang yang demikian. Tak perlu ada Robbin William
jilid 2 ataupun permintaan legalitas bunuh diri oleh Ryan yang notabene sarjana
S2 dari salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia.
***
Note:
Tulisan ini
hanya pemahaman awam penulis yang sedang belajar tentang kehidupan dengan
membaca jalan cerita pribadi ataupun kisah lain di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar