Jumat, 04 Agustus 2017

Aku dan Hobi

Dulu waktu masih kecil, saat mengisi biodata atau ditanya apa hobiku, maka akan aku jawab: membaca, menyanyi, menulis, dan menari.
Kemaruk kata orang Jawa. Tapi aku memang suka semuanya. 
Aku bisa membaca berjam-jam sehari, menghabiskan sebuah buku. Yang paling aku suka sih membaca buku cerita atau novel anak macam Trio Detektif, Lima Sekawan,  juga beberapa majalah dan komik seperti Bobo, Kawanku, Donald Bebek, Deni Manusia Ikan, dll. Sejak Sekolah Dasar aku menjadi anggota  e setia perpustakaan sekolah. Maklum orang tuaku tak mampu kalau harus membelikan sekian banyak buku yang kumau.
Beranjak dewasa, bacaanku mulai beralih ke novel-novel romantis. Ketika masuk bangku kuliah, aku juga menjadi pelanggan tetap stationary yang suka menyewakan buku. Komik-komik Jepang dan Asterix menjadi bacaan favoritku. Aku bisa tertawa sendiri di kamar lalu mendiskusikan bacaan dengan temen sekostan yang mempunyai hobi yang sama. 
Sayangnya begitu berkeluarga, bekerja dan punya momongan, hobi membaca itu mulai terkalahkan. Waktu yang paling berharga untuk me time membaca adalah malam hari menjelang tidur atau saat perjalanan pulang pergi ke kantor di KRL. 
Soal hobi menulis, aku memulainya dari menulis curhatan di buku harian. 
Saat SMA mulai suka menulis puisi dan cerpen meski hanya dinikmati sendiri. 
Menulis terus berlanjut hingga sekarang. Ketika era digital mulai merajalela, aku mulai membuat blog secara mandiri sejak tahun 2011. Seringkali saat ide itu bertaburan di kepala, aku merasa sangat kewalahan menuangkannya. Sebagian berhasil dituangkan dalam tulisan, sebagian lagi tetap menjadi catatan ide dan sebagian besar lagi menguap karena tak sempat tertangkap. Seringkali aku merindukan memiliki waktu lebih banyak untuk menulis dengan resign dari kantor tapi belum juga terlaksana. Kesibukan kantor dan kegaptekanku seringkali menjadi penyebab utama aktifitas menulisku tersendat. 
Melihat penampilanku saat ini, pasti banyak yang tidak menyangka kalau dulu aku memiliki hobi menari dan menyanyi bahkan seringkali naik panggung untuk mengisi sebuah acara mulai panggung agustusan, panggung sekolah hingga panggilan pemerintah daerah untuk menyambut para tamu. Pernah juga menjuarai lomba tari tingkat SMP sekecamatan. Kedua hobi ini tidak terasah dengan baik karena kurangnya kesempatan. Apalagi kondisi saat ini sudah tidak memungkinkan lagi sehingga kedua hobi inipun aku tinggalkan.
Ada satu lagi hobiku di masa lalu yaitu melukis. Aku suka sekali meniru segala lukisan sejak kecil dengan persis dan sering mendapat nilai maksimal saat pelajaran kesenian di sekolah. Sayang sekali, hobi ini juga tidak berkembang dengan baik.
Lalu apa hobiku sekarang?
Membaca dan menulis masih menjadi hobi utamaku meski kadang terkalahkan oleh kondisi dan keadaan. Hobi baruku saat dewasa menggantikan hobi masa kecil yang aku tinggalkan adalah berkreasi dan berkebun.
Aku suka berkreasi dengan segala hal. Fokus utama kreasiku adalah barang bekas, manik- manik dan wire. Dari manik-manik dan wire, aku bisa memiliki tambahan penghasilan. Sedangkan untuk kreasi dari barang bekas masih menjadi PR buatku untuk menjadikannya sebuah usaha sosial bagi masyarakat sekitar yang bisa menambah income mereka.
Berkebun? Inilah hiburan ku saat berada dalam tekanan, entah rumah tangga atau kantor. Mengingat keterbatasan lahan, aku lebih suka menanam anggrek yang tidak membutuhkan lahan banyak dan juga beberapa tanaman lainnya. Jika libur tiba, aku akan bercengkrama dengan para anggrek sambil mencabuti gulma yang mengganggu. Alhasil, anggrek-anggrekku selalu rajin berbunga. 
Dengan semangat menjadi manusia yang bermanfaat, hobi berkebun ini juga menyisakan PR untuk menerapkan penghijauan di wilayah perumahan dengan tanaman obat keluarga dan gerakan 1 pohon setiap rumah.
Yang aku butuhkan sekarang adalah fokus mengembangkan hobi, dan merawatnya agar tak lekang oleh waktu.
***
#rumbelmenulisIIP
#tantanganagustus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar