Jumat, 15 Februari 2019

Pembekalan Bunsay

Menyesal itu memang selalu datang belakangan. Begitulah yang saya alami dalam mengikuti perkuliahan Bunda Sayang (bunsay)  di batch 1. Bukan menyesal ikut kuliahnya,  tapi menyesal tidak berhasil menuntaskan hingga akhir alias cuti sehingga saya harus berjuang lagi agar bisa ikut remedialnya. Padahal saat itu persaingan tidak seketat sekarang bahkan bisa dibilang tidak ada persaingan buat masuk kelas bunsay. Habis lulus matrikulasi langsung cuss bisa masuk bunsay. Giliran sekarang,  persaingan begitu luar biasa ketatnya. Kuota yang tersedia untuk wilayah Bogor hanya 50 orang dan langsung penuh dalam waktu 11 menit begitu kran pendaftaran dibuka. Ya Allah,  rasanya gimana gitu dulu menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dan sedihnya lagi, sedikitnya kuota untuk Bogor diakibatkan oleh minimnya fasilitator yang berasal dari Bogor. Entah kenapa saya jadi tergerak buat bisa memfasilitasi teman-teman supaya lebih banyak yang punya kesempatan untuk bisa melanjutkan kelas bunsay.
Namun saya disayang,  saya belum lulus bunsay,  bagaimana mau jadi fasilitator? Dari sini saya membulatkan tekad kembali untuk melanjutkan perjuangan di kelas bunsay disamping memang untuk memperbaiki pola parenting dalam keluarga saya. Apalagi saat ini saya sedang menanti kelahiran buah hati yang ke 5, saat yang tepat untuk mempersiapkan mental dan ilmu untuk mengasuh anak-anak sesuai dengan keprofesionalan seorang ibu. Saatnya memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam pendidikan anak dimasa lalu.
Mengingat tantangan bunsay semakin berat dan saya tak mau gagal untuk yang kedua kali,  saya mencoba menyiapkan diri dan keluarga untuk mengikutinya,  terutama restu suami agar nantinya beliau bisa mensupport saya semaksimal mungkin hingga akhir.
Ini juga menjadi salah satu niatan saya untuk mengalihkan fokus saya yang akan segera bertransformasi dari working mom menjadi full time mom. Saya berharap tetap bisa berbuat sesuatu untuk orang lain dan juga masyarakat yang lebih luas dengan berbuat lebih banyak di komunitas ibu profesional ini.
Alhamdulillah sudah lolos di tahap regional. Tinggal menunggu dengan kepasrahan untuk bersaing dengan ibu-ibu yang sangat bersemangat belajar di seluruh wilayah disertai doa semoga lolos dalam seleksi pusat. Apapun yang terbaik menurut Allah.

#semangatbundasayang
#ibuprofesionalbogorbergerak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar