Kamis, 28 Maret 2019

Komunikasi Produktif (1): Kamar Komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa non verbal/gestur tubuh yakni dengan cara menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. (sumber: wikipedia) 
Keberhasilan sebuah komunikasi sangat tergantung dari cara penyampai pesan dan kondisi penerima pesan.
Dalam kita berkomunikasi dengan orang dewasa, pasangan misalnya,  sebaiknya perlu memperhatikan beberapa hal antara lain:
- clear and clarify
- choose the right timr
- gunakan kaidah 7-38-55 (verbal-intonasi suara-bahasa tubuh)
- intensity of eye contact
- I'm responsible of mycommunication result. Hasil komunikasi adalah tanggung jawab penyampai pesan bukan penerima pesan. 
Sedangkan poin-poin yang harus dilakukan dalam berkomunikasi dengan anak tentunya berbeda dengan orang dewasa yaitu meliputi:
- mengendalikan emosi
- keep information short and simple (KISS)
- intonasi suara,  gunakan suara ramah
- kata ganti tidak bisa menjadi bisa
- jelas dalam memberikan pujian dan kritikan
- mengatakan keinginan
- refleksi oengalaman
- ganti nasihat dengan refleksi pengalaman
- menunjukkan empati
- ganti perintah dengan pilihan
- observasi (sumber: e book materi komunikasi produktif IIP)
Kebetulan dengan anak ke 4 sedang mengalami ujian. Sebagai anak menjelang gede di usianya yang 10 tahun,  ia sangat suka melawan dan selalu membandingkan dengan ke tiga kakaknya yang sudah remaja. Dia sangat tidak suka dilarang melakukan sesuatu yang kakaknya boleh melakukan misalnya memiliki hp. Dalam hal ini, saya mencoba mengajaknya ke area nyaman keluarga yaitu kamar orang tua. Selama ini,  kamar ortu adalah area ternyaman untuk semua anghota keluarga. Kami melakukan banyak hal bersama-sama di dalamnya mulai belajar,  mengaji,  forum keluarga,  dll. Sedikitnya waktu kebersamaan kami selaku orang tua dalam membersamai anak-anak karena harus bekerja di ranah publik,  membuat kami harus bisa memanfaatkan dengan hal-hal yang efisien dan produktif salah satunya kebersamaan dalam area kamar karena kami bisa sekaligus sambil melepas lelah. 
Saya memulai obrolan dengan Zalfa dalam suasana santai. Mengajaknya berpikir secara rasional sebagaimana dia selalu lakukan tentang mengaoa ada beberapa aturan yang buat dia terasa tidak adil.  Saya coba jelaskan bahwa adil itu tidak harus sama. Saya juga memberinya alasan kenapa ada aturan tersebut serta pandangan tentang konsenkuensi beberapa hal apabila dia memaksakan kehendaknya. Akhirnya ia bisa memahami dan berjanji akan melakukan sesuai dengan aturan yang ku telah disepakati bersama. 
Esok paginya, dengan mudah Zalfa dibangunkan.   Kemudian sholat shubuh,  mandi,  sarapan dan bisa bersantai sejenak sambil menunggu jemputan. Dia terlihat senang. Begitu pun saya. Semoga ini menjadi awal yang baik. 
Dalam upaya komunikasi tersebut,  mengingatkan saya bahwa forum komunikasi yang saya bangun setiap selesai sholat magrib selama saya libur panjang dari kerja,  ternyata sdh lama tidak saya lakukan. Hal tersebut dipicu kondisi saya yang sendang hamil tua sampai dengan kelahiran anak ke 6, dek Hanum, 2 pekan lalu. 
Timing yang tepat untuk menghidupkan kembali forum tersebut. Saya jelaskan kepada seluruh anggota keluarga khususnya yang di rumah bahwa, banyak yang harus dibenahi dalam kehidupan keluarga kami. 

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar