Kamis, 04 Juli 2019

Game Level 3, Meningkatkan Kecerdasan Anak 6


Si Mas itu kalau lagi gak marah, baiknya luar biasa. Paling ngerti kerepotan orang tua, sering menolak dikasih uang saku atau dibelikan sesuatu karena dia pandai berhemat. Bahkan fi pesantrennya dia suka membantu temannya sehingga dia suka dapat cipratan jajannya atau bantu mencucikan sepatu teman biar dapat ongkos. Sesekali fia juga dapat bonus dari ustadznya karena keberhasilan menghafalnyayang melampaui target, atau dapat uang karena diundang untuk pengajian di suatu tempat. Sampai sampai semester kemarin, alhamdulillah selalu mendapat potongan SPP dari pesantrwn karen karena prestasinya sebagai santri terbaik dikelasnya.
Dia paling tidak suka ada yang menyakiti hati mamanya, maklum anak lelaki satu-satunya. Kalau pas di rumah, paling sigap bantu-bantu kerjaan rumah tanpa disuruh. 
Satu kekurangannya adalah mufah tersulut emosinya sampai gemetaran menahan amarahnya. Biasanya sih penyebabnya karena si kakak atau eonnie. Sikapnya tersebut ermula dulu ia pernah mengalami pembulyan di sekolahnya dan juga merasa tertekan oleh kedua kakaknya yang terlalu mengatur. Meskipun pada akhirnya semua bisa terselesaukan, dan mas bisa kembali normal gak suka histeris, namun sesekali masih tersulut emosinya.
Untuk itu saya terus mencoba memberinya pemahaman bagaimana mengelola emosinya misalnya dengan mengubah posisi tubuh, istighfar, ambil wudhu, dll. 
Kepada yang lain, saya juga meminta untuk tidak suka menyulut emosinya atau bantu menenangkan saat ia marah.
Hari ini saat dia  tersulut emosinya oleh eonnie, saya memintanya menahan bicara agar tak semakin marah, kemudian mbak dan ayah membawanya menyingkir. FB mau belajar menlgendalikan emosi. Alhamdulillah tidak berkepanjangan seperti biasanya. Setelah dia tenang, saya kembali memberikan dia dukungan.
Semoga kecerdasan emosinya makin membaik.

#hari6
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar