Jumat, 03 Februari 2017

Komunikasi Tak Semudah Teori


Pada saat matrikulasi , atas kesepakatan dengan para klien tercinta (suami dan anak-anak), saya sudah memutuskan untuk tetap produktif di ranah publik. Dalam kondisi normal, segala sesuatunya memang bisa berjalan dengan baik meskipun tetap membutuhkan effort lebih besar baik pikiran maupun tenaga. Dan yang paling penting adalah konsistensi. Tetapi hal-hal di luar normal terkadang membuat  saya berada di luar kendali.
Pada hari ke 10 tantangan komunikasi ini, keadaan tidak normal itu menantang saya untuk dihadapi.
Si bungsu Zalfa dalam hal ini sebagai pemicunya. Dalam kondisi badan yang sedang kurang fit dan emosi yang tidak stabil akibat PMS, Zalfa membuat gara-gara dengan rengekan pagi. Gara-garanya pun sangat sepele, dia merasa belum makan malam. Padahal sudah diingatkan untuk makan. Bahkan semalam, kami makan nasi goreng bersama kakak-kakaknya tapi Zalfa tidak mau bergabung.
Saya tidak mengerti apa yang salah. Meski sudah diajak kompromi, Zalfa tetap saja merengek. Kali ini saya kalah karena merasa kesal dan sedikit menggerutu. Saya berangkat dengan perasaan kesal. Namun ditengah perjalanan saya menjadi sangat menyesal kenapa tidak bisa lebih bersabar seperti biasanya dan jika perlu berangkat terlambat untuk bisa lebih memahami kondisi Zalfa.
Saya mencoba mencari cara agar kerewelan semacam ini tidak terjadi lagi Dan bagaimana saya bisa lebih menahan diri terutama saat emosi sedang tidak stabil pada masa PMS.
Saya membagi beban saya kepada suami dengan menceritakan bahwa saya sedang berada pada tekanan pekerjaan yang tinggi ditambah dengan kondisi badan dan psikis yang tidak stabil menjelang PMS.
Suami pun memberikan pelukan hangat untuk membesarkan hati. Bagi saya itu cukup menenangkan.
Sementara itu saya juga merencanakan untuk membuat kesepakatan tertulis dengan anak-anak untuk memperbaiki sikap. Selain itu saya akan membuat masker stop yang akan saya pakai saat saya merasa emosi saya terpancing sehingga saya bisa menjaga mulut saya dari omelan sekaligus pemberitahuan kepada anak-anak bahwa saya sedang dalam kondisi tidak nyaman akibat ulah anak-anak. Semoga rencana saya ini bisa membantu.
Maafkan mama ya, sayang. Doakan mama agar bisa menjadi ibu yang hebat untuk kalian. Mama akan terus belajar untuk meraihnya.


#hari10
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar