Kamis, 02 Februari 2017

My Communication's Tool


Handphone buat saya bukan sekedar alat komunikasi. Tapi sebagian besar pekerjaan dan kebutuhan yang bisa saya lakukan secara mobile, ada di hp. Mulai dari draft tulisan, mengerjakan tugas IIP, tilawah, dll. Jadi ketika HP ketinggalan, rasanya bukan sekedar tidak bisa komunikasi, tetapi banyak waktu saya yang 'terbuang'.
Inilah yang terjadi hari ini. Begitu naik kereta, saya baru tersadar HP tidak terbawa. Padahal saya juga perlu menghubungi suami saat menjemput saya sore hari. Yang bisa saya lakukan hanya menelepon rumah menggunakan telepon kantor dan titip pesan ke anak saya lokasi penjemputan. Sore hari saat sudah ketemu dengan suami, dia langsung mengomeli saya agar mau membeli HP lagi sebagai cadangan. Memang sudah lama suami menyuruh saya membeli HP cadangan agar bila ketinggalan tetap bisa berkomunikasi. Namun saya merasa enggan karena merasa lebih praktis dengan HP 1.
Ini merupakan sebuah tantangan buat saya dalam berkomunikasi, dimana tubuh sedang lelah dan lapar ditambah menjelang pms. Saya termasuk orang yang mudah terpancing dalam kondisi yang demikian. Karena itu saya memilih diam guna menghindari emosi yang kurang baik. Saya mencoba menormalkan kondisi emosi saya agar siap untuk berkomunikasi dengan anak-anak.
Selebihnya sepanjang sisa hari ini, komunikasi dengan seluruh keluarga berjalan dengan normal.

#hari9
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar