Sabtu, 06 Mei 2017

Memahami Gaya Belajar Anak #hari 3

Mengamati proses pembelajaran anak ketiga, mas Fatih, saya terkadang bisa tersenyum sendiri. Bagaimana tidak, mas Fatih tipikal anak yang tidak bisa diam, baik bicaranya maupun geraknya. Saat dia masih kecil dulu, sejak bangun tidur hingga tidur lagi, selalu bergerak dan bicara terus dimana saja, kapan saja. Setiap orang yang mendengar perkataannya, akan tertawa geli mendengarnya.
Saat usia 4 tahun, saya memasukkannya ke sekolah taman kanak-kanak. Sayangnya dia tidak terlalu menikmati sekolahnya. Akhirnya saya biarkan mas Fatih cuti dari sekolahnya sampai dengan dia nyaman untuk kembali ke sekolah.
Berdasarkan hasil tes sidik jari, mas Fatih digolongkan dalam gaya belajar kinestetik yang memang harus bergerak saat berkonsentrasi..
Melihat karakternya yang tidak bisa diam, saya menjadi khawatir jika saat dia sekolah nanti dia dianggap anak nakal karena tidak bisa diam. Saya jadi berburu sekolah yang tidak klasikal dengan gaya belajar duduk manis di kelas. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga sekolah dengan sistem belajarnya tidak mengharuskan anak duduk manis di kelas. Malah sekarang, mas Fatih paling rajin pergi ke sekolah. Sampai-sampai, meskipun kurang sehat, dia tetap memaksa masuk meskipun sudah saya larang. Akhirnya saya akan tetap mengijinkan masuk dengan catatan kalau merasa tidak kuat harus bilang sama guru agar bisa dijemput pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar