Rabu, 26 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 1)

Game level 11 kali ini berbeda cara pembelajarannya. Kami akan belajar dari seluruh anggota kelas. Jadi kami terbagi menjadi 10 kelompok. Masing-masing kelompok akan mempresentasikan haail diskusinya dan kelompok lain harus membuat reaume dari presentasi tersebut.
So, ini resume pertamaku dari presentasi kelompok 1 yang beranggotakan:
1. Evi Dwi Jayanti
2. Dewi Agustyaningsih
3. Aprilely Ajeng
4. Puspita
Temanya tentang pemahaman perbedaan gender.

Ketika bicara tentang gender, hal pertama yang terbesit di benak kita adalah tentang laki-laki dan perempuan. Visualisasi yang ada pun menjelaskan perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan itu sendiri. Padahal gender sendiri berbeda dengan jenis kelamin.

Pengenalan *jenis kelamin* _mengacu kepada faktor biologis_, sementara pengenalan *gender* _mengacu pada perbedaan sifat, perilaku, peran, tanggung jawab, dan tugas antara laki-laki dan perempuan._ Karena itu, pengenalan gender penting dilakukan untuk *mengarahkan pencarian jati diri anak apakah laki-laki atau perempuan.*

Perbedaan seks dan gender
k

*Tujuan pengenalan gender pada anak*
✨ Mengarahkan pencarian jati diri anak dan memahami peran antara laki-laki dan perempuan
✨ Mengajarkan area pribadi tubuh anak yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain

*Kapan kita mulai mengenalkan konsep gender?*
Pengenalan ini bisa dimulai dari anak usia 15 bulan. Pada fase ini, biasanya anak sudah mulai masuk *fase anal*. Pada saat itu, anak mulai belajar perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

*Tahap pengenalan gender*
🐣 _usia 12 bulan_ Pengenalan perbedaan wajah ayah dan ibu
🐣 _usia 2 tahun_ Pengenalan melalui bermain.
🐣 _usia 3 tahun_ Pengenalan fisik, ketika anak mulai tertarik dengan alat kelaminnya.

*Cara mengenalkan gender* _usia 12 bulan_
🐥 Mengenalkan perbedaan fisik laki-laki dan perempuan (wajah dan penampilan ayah ibu, flashcard)
🐥 Mengaplikasikan diri dan orang lain _usia 2 tahun_
🐥 Melalui permainan (bermain peran)
🐥 Membacakan cerita
🐥 Menonton film edukasi bersama _usia di atas 3 tahun_
🐥 Menjelaskan area pribadi sesuai gendernya
🐥 Mengenalkan konsep aurat dan pakaian

❗*Hal yang perlu diperhatikan saat mengenalkan gender melalui permainan*
Boneka bukan mainan khusus anak perempuan. Anak laki-laki boleh saja memainkannya. Hanya fungsinya saja akan berbeda. Anak perempuan cenderung menjadikan boneka sebagai anak. Sedangkan anak laki-laki menjadikan boneka sebagai _action figur_. Anak perlu dikenalkan dengan perbedaan jenks kelamin. Pertama tama dengan mengenalkan wajah ibu ayah, ciri fisik yg nampak pada laki2 dan perempuan. Setelah itu bisa diaplikasi ke diri anak dengan menanyakan apakah dedek laki2 atau perempuan? Lalu kita tunjukan juga orang2 sekitar yg lebih luas misalnya kakek laki2 atau perempuan? Sebelum mengenalkan gender kita lbh dulu jarus mengenalkan jenis kelaminnya yaitu di usia awal 12-15 bulan.
Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi penyimpangan seksual karena fitrah seksualitasnya terpenuhi dg baik. Sementara itu gender lebih mengarah ke peran sehingga bisa ditukar, misalnya seperti di film dunia terbalik. Gender juga dapat berubah sewaktu2 karena gender ini sgt dipengaruhi oleh budaya, adat istiadat, lingkungan tempat tinggalnya karena daerah 1 dan lainnya punya pandangan dan aturan sosial yg berbeda ttg gender ini. Jadi kalau ada transgender berarti secara biologis nya tidak berubah, hanya lebih ke sifat feminis dan maskulinitas nya yg berubah. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar