Jumat, 28 Februari 2020

IIP Kuliah Bunda Sayang, Game Level 11: Fitrah Seksualitas (Day 3))

Kelompok 3 kali ini dengan tema besar pendidikan seksualitas dini terdiri dari:
1. Dewi Angraeni⁩
2. Fani Saharani⁩
3. Febie Tri Lestari⁩
4. Lu'lu'ul Maknun Dewi S.
Tema yang diusung kali ini adalah peran orang tua dalam membangkitkan fitrah seksualitas.

Pertama kali dibahas tentang definisi fitrah itu sendiri. Salah satu definisinya adalah sifat pembawaan sejak lahir. Setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin ini akan berkembang menjadi peran seksualitasnya. Orang tua sangat berkontribusi dalam membangkitkan peran seksualitas anak-anaknya.

Tahapan dan peranan orangtua pada masing-masing usia dapat dilihat pada tabel berikut:

begitu juga goal/tujuan akhir di tiap Tahapan usiapun berbeda-beda sebagaimana tertuang di bawah ini:
0-6 th : Merawat Kelekatan & Menguatkan Identitas Diri
7-10 th : Membangkitkan kesadaran Fitrah Sexualitas
10-14 th : Mewujudkan peran sexualitasnya secara bertanggung jawab
>15 th : Kesiapan memikul beban rumah tangga

Metode yang disarankan dalam membangkitkan fitrah sexualitas dari buku Fitrah Based Education adalah melalui metode Attachment (Kelekatan) & Figure (Teladan)

Gambaran tentang peran ayah dan bunda yang menjadi goal akhir dari fitrah seksualitas setelah anak-anak mencapai usia aqil balighnya dapat dilihat pada gambaran berikut:

Gambaran tersebut menjelaskan tentang peran ortu secara ideal. Apabila terjadi keadaan yang tidak idel misalnya ayah meninggal atau bercerai, atau kedua ortunya sibuk bekerja, maka tetap harus ada figur penggantinya dalam keluarga, misal kakek nenek, paman tante dst. Tidak ada yang namanya gay sejak lahir karena Allah tak akan pernah salah menempatkan. Karena itu, pendidikan seksualitas sejak dini memang benar-benar perlu agar dapat membentengi anak-anak kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar