Minggu, 14 September 2025

BAHAYA PROCASTINATION


Seringkali kita merasa waktu yang kita miliki terasa kurang untuk mengerjakan tugas-tugas kita, baik tugas sehari-hari, sekolah, ataupun pekerjaan. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, benarkah waktu kita yang tidak cukup akibat banyaknya kegiatan, atau jangan-jangan kita terbiasa melakukan procastination?

Apa itu procastiation?

Procrastination adalah kebiasaan menunda-nunda dalam melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan, meskipun kita tahu bahwa penundaan itu akan membawa konsekuensi negatif. Ini bisa muncul dalam berbagai bidang baik akademik, pekerjaan, kesehatan, maupun kehidupan pribadi. Misalnya kita lebih suka melakukan kesenangan terlebih dahulu dengan scrolling media sosial atau bermain game dibandingkan menyelesaikan tugas yang menjadi kewajibannya.

Ada beberapa penyebab orang melakukan procrastination yaitu:

-       -  Takut gagal

-        -  Kurang motivasi atau tidak menariknya tugas

-        -  Manajemen waktu yang buruk

-        -  Perfeksionisme yang berlebihan

-         -  Kecemasan, stres, gangguan perhatian (ADHD), atau kondisi psikologis lainnya

Jika kita membiarkan perilaku menunda-nunda ini, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan bahaya yang sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain karena penundaan bisa memberikan dampak buruk secara psikologis, fisik, dan juga pada prestasi/produktivitas.

Procastination bisa meningkatkan stres, rasa bersalah, malu, kecemasan, dan depresi. Orang yang sering menunda-nunda pekerjaan akan memiliki kualitas hidup kualitas hidup yang lebih rendah.

Procastination bisa menyebabkan gangguan tidur (kurang tidur, tidur yang tidak nyenyak), kelelahan, kemungkinan penyakit karena stres kronis, melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Procastination bisa mengakibatkan performa yang buruk, kualitas pekerjaan yang kurang baik, tidak memenuhi deadline, bahkan bisa merusak reputasi.

Akibat stres yang terus menerus, dalam jangka panjang, procastination bisa menyebabkan penyakit kronis, misalnya gangguan kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.

Lebih jauh lagi, orang yang sering menunda bisa dianggap tidak dapat diandalkan atau kurang profesional, yang bisa merusak kepercayaan di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi.

Berdasarkan sebuah studi terhadap mahasiswa, ditemukan bahwa procrastination akademik sangat umum, dan efeknya mencakup rasa bersalah, harga diri rendah, stres, dan kualitas akademik yang menurun.

Sedangkan dari segi waktu menunjukkan bahwa orang yang memiliki skor procrastination tinggi awalnya lebih berisiko mengalami masalah psikologis dan fisik kemudian hari dibanding mereka yang tidak terlalu menunda.

Procrastination juga dikaitkan dengan gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk.

Jadi, procrastination bukan cuma soal kebiasaan buruk atau malas; ia memiliki dampak nyata yang bisa mempengaruhi kesejahteraan mental, fisik, prestasi, dan hubungan sosial. Menunda-nunda bisa jadi kebiasaan yang meresap jika tidak segera disadari dan diatasi.

Bagaimana mengatasi masalah procrastination?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

1. Pecah tugas menjadi bagian kecil

Tugas besar sering terasa menakutkan. Membaginya menjadi langkah-langkah kecil membuatnya lebih mudah dimulai. Strategi ini efektif meningkatkan produktivitas dan menurunkan rasa cemas. 

2. Gunakan teknik pomodoro (waktu fokus singkat)

Fokus 25 menit lalu istirahat 5 menit. Ulangi beberapa kali. Teknik manajemen waktu ini meningkatkan fokus dan menurunkan kecenderungan menunda. 

3. Atur lingkungan kerja

Hilangkan distraksi seperti ponsel, media sosial, atau suara bising. Distraksi eksternal meningkatkan peluang procrastination. 

4. Ubah pola pikir (reframing)

Alihkan fokus dari “tugas ini sulit” menjadi “ini kesempatan untuk belajar/bertumbuh.” Self-talk positif bisa mengurangi penundaan. 

5. Gunakan Deadline Eksternal

Buat komitmen dengan orang lain atau jadwalkan target kecil yang harus diselesaikan. Procrastination berkurang saat ada akuntabilitas sosial. 

6. Rawat Kesehatan Mental dan Fisik

Tidur cukup, olahraga, dan praktik mindfulness. Mindfulness terbukti menurunkan kecemasan dan meningkatkan self-regulation sehingga mengurangi procrastination. 

Dengan kesadaran dan latihan, kebiasaan menunda bisa dikurangi sehingga hidup lebih produktif, sehat, dan tenang.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar