Kamis, 26 Januari 2017

Empatiku, Pengertianku







Hari ini saya sudah niatkan untuk meningkatkan intensitas komunikasi dengan suami, baik WA maupun langsung. Beberapa hari kami memang sama-sama sibuk di kantor. Sapaan hanya sekedar say hello.
Setelah tiba di kantor, saya malah lupa. Tapi mungkin batin kami tersambung, tiba-tiba saja suami menanyakan apa saya sudah sarapan serta mengirimkan sebuah postingan terkait Taspen. Saya langsung memanfaatkan kesempatan itu. Setelah terlibat pembicaraan terkait topik postingan, saya katakan padanya bahwa saya minta maaf belum bisa jadi istri yang baik untuk mas Kuncoroku yang ganteng :)
Suami tertawa. Dia memang suka dengan candaan ku yang kadang jail. Setelah itu kami beberapa kali berkomunikasi intensif meski sekedar menanyakan makan apa. Kebetulan di kantor ada snack rapat jajan pasar kesukaannya. Maka saya potret dan katakan akan dibawa pulang untuknya. Dia senang sekali.
Malam saat berkumpul dengan keluarga, suami dalam kondisi bahagia, maka ia dengan senang menemani anak-anak belajar sambil main gitar.
Sementara itu, mas Fatih mengadukan kalau tadi saat di sekolah, Zalfa malah jajan terlebih dahulu sebelum pulang padahal sudah tahu mas Fatih mulai demam lagi. Zalfa pun tak mau mengalah karena merasa belum jajan sejak pagi.
Saya berusaha memahami kondisi keduanya.
" Mama tahu mas Fatih kenal sama adik, yang gak mau cepat pulang, dan mama ngerti adik kesal karena belum jajan sejak pagi. Kalau kalian berdua bisa saling memahami, maka yang keluar dari mulut mas Fatih adalah, ya udah adik jajan dulu tapi cepat ya. Trus adik akan bilang, ya udah kita cepat pulang, aku jajan besok aja." Kata saya sambil memeluk keduanya.
Ajaib, keduanya diam tanpa protes.
Ketika saya mau melanjutkan sholat Sunnah setelah berjamaah dengan anak-anak, Zalfa membutuhkan perhatian saya, maka saya tunda sholat saya dengan mendengarkan ceritanya sebentar. Setelah itu baru saya lanjutkan sholat dan Zalfa pun bersikap manis karena kebutuhannya terpenuhi.
Banyak teori komunikasi sudah saya coba praktekkan. Dan yang belum konsisten saya lakukan adalah menunjukkan empati tentang perasaan mereka saat terjadinya peristiwa. Dan itu yang terjadi malam ini, dengan menunjukkan empati, meminimalisir bantahan dan pertikaian.
Hari inipun berlalu dengan baik. Alhamdulillah

#hari2
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar