Selasa, 31 Januari 2017

Ngobrol, yuuk!


Memiliki 2 orang anak yang akan mengahadapi Ujian Nasional (UN) SD dan SMP, membuat saya dan suami harus menyiapkan waktu ekstra untuk menemani mereka berlatih soal meskipun kami bukan termasuk orang tua yang menuntut anak untuk mumpuni dalam pelajaran.Bagi kami yang terpenting anak-anak bahagia dalam belajar dan lebih mengutamakan pelajaran akhlak.
Belajar bersama 3 anak sekaligus itu cukup seru dan harus memiliki trik tersendiri agar tak ada anak yang merasa tidak dibantu. Saya bersama suami bergantian saling mengisi. Kebetulan saya dan suami saling melengkapi dalam pelajaran. Saya lebih paham pelajaran bahasa, biologi dan IPS, sementara suami lebih kuat dalam angka.
Waktu belajar untuk anak sangat singkat, yakni setelah saya pulang kerja hingga semampu mereka. Namun saya melihat itu sudah sangat membantu anak-anak memahami pelajaran mereka.
Memasuki waktu Isya, suami dan mas Fatih pergi ke masjid sementara saya dan kedua anak gadis saya sholat berjamaah di rumah. Selesai sholat, saya memberikan pendidikan karakter berupa cerita hikmah tentang kisah tukang daging dan Imam Akhmad. Metode pendidikan seperti ini mampu memancing rasa keingintahuan anak-anak saya tentang hal-hal yang lebih luas.
Malampun semakin beranjak larut, ketika anak-anak terlelap dan kami bersiap mengistirahatkan penat seharian, saya dan suami menyempatkan untuk berbincang tentang evaluasi metode pendidikan anak yang sudah kami lakukan apakah sudah sesuai ataukah belum. Obrolan malam seperti ini merupakan sarana komunikasi yang paling manjur untuk kami. Akhirnya hari ini sampai pada puncaknya. Esok, tantangan yang lebih menantang siap untuk dihadapi.
Selamat beristirahat, keluargaku tercinta.

#hari7
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar