Rabu, 13 Januari 2016

Tips Menyekolahkan anak di Pesantren

Ayah dan bunda, memiliki anak yang menempuh pendidikan di pesantren dan menjadi ahli agama dengan akhlak yang baik tentu menjadi harapan dan doa semua orang tua. Namun sebagai orang tua, banyak yang harus dipahami terlebih dulu tentang pesantren. Berikut sharing tentak seluk beluk menyekolahkan anak di pesantren.

1. Berdoa kepada Allah Azza Wajala  jauh-jauh hari bahkan sejak anak masih di dalam kandungan agar anak kita kelak dapat menempuh pendidikan di pesantren terbaik yang dapat mengajarkan ilmu agama dengan benar.

2. Ajarkan anak terbiasa mandiri dalam segala hal agar tak kesulitan selama tinggal di pesantren.

4. Ceritakan kisah-kisah sukses kehidupan pesantren dan keutamaan mempelajari ilmu agama agar anak terpacu untuk mengikuti jejak kesuksesan tersebut.

3. Jika anak masuk pesantren pada saat smp, sekolahkan anak di sdit atau sekolah sejenis agar selain mendapat bekal ilmu agama yang cukup sebelum pesantren, dia juga memperoleh lingkungan teman- teman yang sama-sama akan masuk ke pesantren. Hal ini cukup membantu kesiapan mentalnya.

4. Lakukan survey ke banyak pesantren. Buat short list nya untuk site visit. Jaring informasi sebanyak-banyaknya tentang pesantren dalam short list kita baik dari website maupun orang-orang yang berpengalaman. Pilih yang sesuai dengan visi dan misi keluarga misalnya yang khusus tahfidz atau yang plus sekolah umum. Jangan lupa yang sesuai juga dengan kantong keluarga. Ajak anak saat melakukan site visit. Tanyakan dengan jelas bagaimana cara pengajaran dan pengasuhan di sana termasuk kurikulumnya. Lakukan survey saat pesantren tidak libur untuk melihat kondisi riil. Perhatikan cara berpakaian santri maupun ustadz/ustadzahnya karena biasanya akan terlihat pesantren seperti apa yang dikunjungi tersebut.

5. Daftarkan ke beberapa pesantren untuk cadangan.

6. Ketika anak sudah tinggal di pesantren, jangan lupa untuk tetap mengontrol kemajuan tilawah dan hafalannya, juga akademis lainnya. Pesantren adalah sekolah yang membantu kita mendidik anak-anak kita menjadi insan yang mulia. Tapi tanggung jawab pendidikan anak yang utama tetap pada orang tuanya.

7. Orang tua harus ikhlas melepas anak, supaya anak juga tidak terbawa perasaan orang tua. Jika anak tidak betah di awal, itu biasa. Bersabarlah sambil terus memberikan bimbingan dan support. Jika setelah beberapa lama anak tetap tidak bisa menikmati kehidupan pesantrennya apalagi sampai sakit-sakitan karena stress, jangan dipaksakan. Barangkali pendidikan terbaik anak kita memang harus ditangan kita sendiri. Apapun usaha dan harapan kita, Allah yang menentukan jalan hidup anak-anak kita. Dari pada kecewa jika akhirnya anak keluar dari pesantren, lebih baik memilih sekolah yang lebih cocok dengan karakter anak, atau bila perlu home schooling. Pada dasarnya setiap anak itu unik sehingga akan berbeda cara pendidikan dan pengasuhannya.

Semoga tips sederhana, based on my experience ini dapat membantu ayah bunda yang hendak menyekolahkan anak-anak di pesantren.
***

#ODOPfor99days
#day 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar