Sabtu, 24 Agustus 2019

Kuliah Bunda Sayang, Game Level 5: Menstimulasi Anak Suka Membaca 1


Sejak kecil, kalau saya ditanya hobinya apa, pasti saya jawab membaca. Dari SD sudah jadi tukang ngabisin buku di perpustakaan sekolah ditambah majalah-majalah yang sesekali dibeliin bapak ibuk, bobo dkk., plus majalah bahasa Jawa langganan bapak ibu, Panjebar Semangat dan Jayabaya.
Mulai suka nulis diary saat SMP dan mulai suka nulis cerita saat SMA meskipun hanya dikonsumsi sendiri. Begitu sdh bisa menghasilkan uang sendiri, mulai mengumpulkan buku-buku kegemaran yaitu novel dan juga berbagai majalah wanita. 
Cita-cita pengen punya taman bacaan buat warga. Sayang terkendala yang jaga karena saat itu saya masih bekerja di ranah publik.
Kegemaran membaca tentu saja ingin saya tularkan kepada anak-anak. Mereka sudah biasa jajan buku setiap bulan. Masing-masing punya buku favorit. Dua anak pertama sejak kecil koleksi KKPK. Begitu dewasa, anak pertama berlanjut ke novel-novel pembangun jiwa. Anak kedua lebih beragam jenis bukunya. Keduanya juga suka nulis meskipun masih malu-malu.
Anak ketiga semakin terasa kegemaran membacanya karena di sekolah dan pesantren ada program khusus literasi. Anak ke 4 juga sama. yang satu ini lebih suka baca komik dan suka nulis cerita ala komik jika lagi iseng.
Malah sekarang mamaknya yang jarang baca karena nggak sempat.
Dalam game level 5 ini, sehubungan dengan kondisi keluarga yang belum juga kondusif karena masalah kesehatan yang belum juga usai, saya berusaha menjalankan game semaksimal yang bisa saya lakukan. Sasaran utama adalah saya sendiri, Eonnie Zalfa, dan baby Hanum. Paksu masih berjuang untuk sehat. Jadilah jadwal reading time keluarga sefleksibel mungkin. Terutama saat pagi atau menjelang tidur.
Reading tracker masing-masing keluarga didokumentasikan di hanphone yang mobile bis dibawa kemana-mana.
Pohon literasi tak sempat membuat sendiri, cukup pesan online sekaligus berfungsi sebagai alat ukur tinggi badan. Semoga sempat menempatkan hasil bacaan di pohon literasi tersebut.

Diskusi terkait buku yang dibaca dilakukan sesuai kondisi yang memungkinkan.

Hari ini, kondisi paksu meskipun sudah bolrh pulang dari RS tapi masih mengkhawatirkan, sehingga saya tak sempat memaksimalkan materi. Ditambah lagi eonnie ternyata harus gantian masuk RS karena visrus yang sama. Maka saya hanya bisa melakukan stimulasi mendengarkan dan berbicara pada baby Hanum. Hanum sangat responsif setiap melakukan stimulasi.Hanum senang sekali belajar ciluk ba. Bahkan setelah beberapa lama, a mulai bisa bubling bunyi "ba" setiap saya berkata ciluk.
Untuk eonnie, saya bawakan beberapa buku ke RS agar ia tak bosan. Alhamdulillahnya kondisinya cukup baik meskipun harus dirawat di RS, berbeda dengan ayahnya yang agak terlambat dibawa ke RS sehingga menimbulkan komplikasi penyakit yang lain. Kali ini, mbak Firda terpaksa menemani eonnie sendiri di RS dibantu pakde yang jauh-jauh datang dari kampung sejak kondisi paksu kritis di RS. Beliau yang wara wiri antar makanan ke RS atau bantu jika ada yang dibutuhkan.
Semoga saja dengan buku-buku yang saya bawakan, eonnie tetap ingat membaca.

#hari1
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar