Sabtu, 20 April 2019

Aliran Rasa Game Level 1, bunsay batch 5


Belajar komunikasi produktif sebenarnya bukanlah yang pertama kali karena aku sudah pernah belajar di game level 2 bunsay batch 1 beberapa tahun lalu. Namun saat itu aku merasa hanya bersemangat pada saat melakukan tantangan saja selama 10 hari. Berbeda dengan pembelajaran saat ini. Barangkali karena konfisi juga sangat jauh berbeda. Saat itu aku masih bekerja di ranah publik sedangkan saat ini aku bisa membersamai anak-anak secara penuh. 
Meskipun tantangan tetap selalu ada dimana mulai awal perkuliahan bunsay aku tengah menunggu kelahiran anak ke 5. bahkan pada pertengahan pra bunsay,  setelah setor tugas,  malamnya aku bersiap melahirkan. Hal itu karena aku tidak mau mengulangi kegagalan yang sama. Bagiku tidak ada lagi opsi remedial, yang ada hanya harus lulus. Mengingat betapa luar biasanya perjuangan untuk bisa masuk dalam kelas bunsay. 
Tantangan berikutnya adalah karakter anak yang sudah terlanjur terwarnai oleh mantan asisten sehingga saat ini aku harus berjuang memperbaiki kekacauan yang ada khususnya pada kedua anak yang tinggal di rumah,  kak Hasna yang berusia 16 tahun dan sedang mencari jati diri serta Zalfa yang berusia 10 tahun dan jauh dari mandiri. Alhamdulillah aku bisa mengatasi dan menemukan cara berkomunikasi yang tepat untuk masing-masing anak. Bahkan bisa membalikkan kondisi yang biasanya paksu bertindak sebagai penengah,  sekarang justru aku. 
Dan dengan semangat dan tantangan yang membuat adrenalinku membuncah, pada game level 1 ini aku tidak hanya sekedar menyelesaikan 10 hari,  aku bertekad untuk penuh sampai dengan 17 hari meskipun harus dikerjakan malam-malam sambil menyusui debay. Namun karena kali ini aku secara khusus telah minta ijin paksu agar diperkenankan mengikuti kuliah bunsay lagi dan aku nggak mau gagal,  jadi beliau memahami jika aku belum tidur malam-malam. 
Tidak selamanya juga keberhasilan mewarnai pembelajaran ini. Beberapa kali aku merasa belum berhasil berkomunikasi dengan baik,  pada anak maupun pasangan. Namun dari kegagalan teraebut aku belajar. Dan ternyata penyebab utama ketidak berjasilan berkomunikasi adalah lepasnya kendali emosi. Jadi memang kita harus selesai dengan diri sendiri baru kita bisa berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. 
Akhirnya Outstanding Performance pun di tangan. Dan entah kenapa, setelah 17 hari berlalu secara otomatis aku memulai hari dengan berpikir,  hari ini harus bagaimana aku berkomunikasi dengan masing-masing anggota keluarga. Meskipun sesekali emosi mencoba mengintip, tapi aku segera berusaha kembali ke jalur komunikasi produktif. Dan bagiku bukan OP yang terpenting untuk dicapai,  tapi bagaimana aku konsisten melaksanakan poin-poin dalam komunikasi produktif. Semoga semangat ini akan terus berlanjut di game-game selanjutnya. 

#AliranRasaKomunikasiProduktif
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar