Selasa, 02 April 2019

Komunikasi Produktif (6): Reflection


Semalam Zalfa bilang ada tugas SBK membuat poster cergam. 
Poster cergam itu yang kek gimana sih, Ma? 
Jadilah mamanya browsing takut salah menjelaskan. 
Poster cergam itu ya semacam iklan tapi pakai gambar. 
Tapi temanya aku belum tahu. Aku tanya temen2 dulu ya. 
Sayangnya sampai malam belum ada kepastian tema. Tema baru didapat saat Zalfa sdh mulai ngantuk. 
Ya sudah PR nya dikerjakan besok pagi saja. Kan kak Zalfa jagi gambar,  pasti cepat selesai. 
Oke, Ma. Bangunkan aku jam 5 ya. 
In sya Allah. 
Dan kami pun tertidur bertiga dengan dek Hanum, menunggu ayah yang belum pulang juga. 
Esok paginya,  akibat begadang netekin dek Hanum,  saya bangun kesiangan. Ayah yang gak tahu kalau Zalfa minta dibangunkan jam 5, baru membangunkan Zalfa jam 5.10. Zalfa pun nangis.  Saya pun bilang, gak pa2 sayang, masih cukup waktu untuk mengerjakan. Kalau pakai nangis nanti jadi gak cukup waktunya. Sekarang sholat shubuh dulu.  
Rutinitas pagi Zalfa adalah bangun,  sholat, sarapan, mandi,  berangkat. Persiapan sekolahnya sdh dia siapkan malamnya. Dan pagi ini rutinitas itu harus bertambah mengerjakan tugas cergamnya. Jujur PR memang jadi salah satu hal yg kurangbpas buat anak2 fullday school macam zalfa. Sudah seharian sekolah, sampai rumah sore dan masih hatus mengerjakan PR yang kadang bahannya masih harus dibeli. PR ininjuga yang sempat membuat zalfa trauma dan sering tantrum di pagi harinya saat saya masih bekerja di ranah publik. Ayahnya yang kebagian stress di pagi hati jika mendadak masih ada yang kurang. Alhamdulillah dengan saya kini di rumah dan tidak ada asisten rumah tangga yangbbiasa memanjakannya, Zalfa mulai bisa mandiri dan lebih mudah diatur. Seperti pagi ini,  dia segera berwudhu untuk sholat lalu mengerjakan tugasnya ditemani ayah. 
Posternya bertema air,  Yah. 
Ayah memberikan contoh bertema air. Zalfa menyampaikan ide2nya sendiri yang ternyata lebih bagus dan akhirnya dituangkan dalam gambar. Waktu semakin siang,  Zalfa sempat merengek minta ayahnya yang menggambar, tapi dijrlaskan kalau ayah yang gambar berarti ayah yang dapat nilai ditambah lagi itu perbuatan yang tidak jujur.  Saya pun sempat berpikir membantu menyiapkan segala perlengkapannya biar cepat selesai,  tapi saya pikir dia harus belajar menghadapi konsekuensi. Akhirnya semua selesai meskipun lebih lambat dari jadwal biasa dia berangkat. 
Pulang sekolah dia cerita kalau guru sbk nya tdk datang. Trus ada temennya yang digambarkan sama ayahnya. Saya ajak dia merefleksi sikapnya semalam dan pagi. Andai dia ngambeg, tugasnya tak akan selesai dan rugi pula krn gurunya tak ada. Bersyukur dia telah bersikap baik sehingga semua bisa berjalan baik. alau ada temen yang kurang baik tidak perlu dicontoh. 

Sangat bersyukur tidak ada lagi teriakan dan marah-marah ga jelas lagi di pagi hari. 
Satu pekerjaan rumah telah teratasi dan masih banyak pr lain di depan mata. 

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang


#institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar