Jumat, 05 April 2019

Komunikasi Produktif (9): Intonation


Berbicara dengan anak remaja yang sedang galau itu gampang2 susah. Kalau hatinya sedang tak nyaman, kalau tidak hati2 bisa jadi salah pengertian. 
Kata paksu, kakak yang satu ini bener2 fotocopy ku,  baik dari wajah maupun sifatnya. Sama2 kerasnya. Karena itu aku dan kakak Hasna sering kali bersitegang. Untungnya paksu bisa lebih sabar menghadapinya dan selalu menasehatiku untuk lebih baik diam dulu daripada rame. Nasehatinya nanti saja. Aku bertekad untuk memperbaiki cara berkomunikasiku dengan kak Hasna. Aku lebih banyak diam untuk menjaga emosi,  mengurangi komentar panjang lebar dan menunggu suasana hatinya nyaman saat menasehati. Dan lucunya, disaat aku mulai bisa memperbaiki komunikasi,  paksu justru lebih sering terpancing emosinya oleh kak Hasna. 
Seperti hari ini, mereka berdua ribut gegara televisi. Ayah sedang nonton sepak bola. Sementara kakak ingin nonton kartun untuk mememani santap malamnya. Suasana sdh mulai menghangat.  Aku menghampiri mereka dan ikut duduk bersama. 
"Memangnya apa hubungan nonton dan tv,  kak" kataku dengan suara lembut. 
"Nggak enak makan nggak sambil nonton.."
Aku tidak memperpanjang masalah dan mengalihkan pembicaraan lain. Biasanya kalau sdh begini ia akan langsung ngambeg. Kalini ini emosinya tetap terjaga. 
Tak lama channel tv berpindah sana sini tanpa protes lagi. 
Kekuatan suara lembut memang lebih dahsyat dibanding suara keras. :)

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang


#institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar