Jumat, 25 Maret 2016

Rejeki tak kan tertukar

Si fulan yang memiliki sebuah toko kelontong mengeluh, akhir-akhir ini rejekinya mulai seret akibat adanya toko kelontong baru di kampungnya. Ia mulai mencari-cari kesalahan pemilik toko kelontong baru itu. Ia menyalahkan pemilik toko baru itu sebagai penyebab rejekinya berkurang.
Benarkah demikian?
Sesungguhnya Allah telah menetapkan perjalanan dunia ini hingga akhir jaman nanti, bahkan sejak ribuan tahun sebelum dunia diciptakan.
Allah sudah menentukan perjalanan dunia jauh sebelum dunia dijadikan ciptakan
Demikian pula dengan makhluk yang hidup di dalamnya.
Seberapa banyaknya air yang diminum dan makanan yang dimakan oleh setiap makhluk pun sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun demikian bukan berarti lantas kita tidak perlu berusaha. Justru sebaliknya, kita perlu berusaha untuk mendapatkan rejeki yang telah ditetapkan oleh Allah. Bahkan burungpun keluar untuk menjemput rejekinya.
Dengan demikian, tak ada istilah orang lain merebut rejeki. Jika rejeki kita berkurang, memang sudah seperti itu yang tertulis dalam perjalanan hidup kita. Jikapun banyak saingan yang ada di sekeliling kita, jika Allah sudah berkehendak, rejeki kita tak kan berkurang sedikitpun bahkan malah bertambah.
Tidak ada rejeki yang diambil orang lain. Jika ada orang sholih yang dibiarkan miskin atau tidak naik-naik jabatannya, maka bisa jadi Allah sayang padanya karena Allah tahu, jika dia diberikan kekayaan atau jabatan maka ia menjadi lupa sama Allah.
Makanan yang sudah di depan mulut, jika belum rejeki maka akan lepas. Harta yang sudah berpindah ke tangan orang lain, jika masih rejeki maka akan kembali.
Jadi, sudah sepantasnya kita syukuri rejeki berapapun yang kita miliki. Dengan banyak bersyukur, maka rejeki terasa nikmat dan penuh berkah. Semoga kita termasuk dalam hamba Allah yang pandai bersyukur. Aamiin
***
#odopfor99days
#day60

Tidak ada komentar:

Posting Komentar